Thursday, October 8, 2015

aku cocoknya sama orang kaya apa ya..


sering sekali saya ditanya, "mbak aku tuh cocoknya sama orang yang kaya apa sih?. atau, "kakak, aku sama dia kira kira cocok ngga' ya.." dengan suara merengek + wajah memelas. kalo saya menemukan kasus yang kedua, biasanya saya dengan sadis akan bilang, 


"NGGAK COCOK. UDAH KAMU PUTUS AJAH ." 

bukannya apa apa, tetapi menjalani hubungan itu bukan tentang punya pacar itu heitz dan jomblo itu ngga' banget dan bukti bahwa kurang pergaulan, tetapi hubungan itu lebih kepada tentang keyakinan dan rasa nyaman. kalo belom belom aja udah ga yakin, gimana bisa dijalanin?. 

kadang kala bertanya tentang pendapat orang lain adalah upaya untuk meyakinkan diri sendiri yang sebenernya ngga' yakin, berharap orang lain melihat adanya harapan dari apa yang kita usahakan, berharap orang lain melihat ada keyakinan di dalam diri sendiri (padahal aslinya ngga' ada) . 


asal itu tidak pernah mengkhianati. itu kata Rifa. artinya kamu bisa cocok sama siapa adalah siapa yang asalnya sama dengan kamu. perbedaan memang menyatukan, tetapi kesamaan yang mendekatkan. gimana bisa nyatu kalo deket aja enggak?. barusan itu juga kata Rifa. jadi ya kenali dirimu. darimana asalmu. asal itu bukan saja tentang domosili tinggal atau tempat tumbuh dan bersekolah dimana tetapi juga tentang dimana pergaulanmu dan berada di kalangan masyarakat sebelah mana. 

beda loh karakter kalangan satu dengan kalangan yang lain. 

sederhananya adalah seorang si A perempuan yang hidup di kota besar, punya karakter yang mandiri, tegas pendirian dan bisa memutuskan sendiri. berbeda dengan karakter si Z, perempuan yang tinggal di daerah yang harus 4 jam perjalanan darat dari kota besar yang cenderung lebih kalem dan dalam masalah pengambilan keputusan lebih memilih pasrah kepada seseorang yang dituakan, orang tua atau kakaknya. 

jika seorang si C, laki laki yang berasal dari desa yang sama dengan si Z jatuh cinta dengan si A bisa ditebak susah mau cocok. karena si C yang pekerja keras dan tekad juangnya tinggi akan merasa marah + tersaingi egonya karena kemandirian si A. begitu pun jika seorang X yang berasal dari kota yang sama dengan si A mencoba menjalin hubungan dengan si Z, kemungkinan sulit untuk cocok karena si X merasa Z bukan lawan sebanding untuk pembicaraannya tentang bisnis dan prediksi keberhasilan strateginya yang dalam hitungannya peluangnya menang tender jembatan diatas 55%.


jadi, sudah paham tentang asal yang tidak akan mengkhianati?. oke, itu adalah cara pertama.

cara yang kedua untuk mengenali kamu cocoknya sama siapa, caranya adalah dengan lihat orang orang di sekelilingmu, lihat lingkunganmu. lihat 5 teman yang paling kena di hati kamu karena mereka adalah 5 orang yang paling sering kamu ajak main dan mengajak kamu main. atau jika ada batas tipis antara kamu bekerja dengan kamu bermain, kamu bisa lihat gimana karakter mereka yang bekerja sambil bermain bersama kamu itu. besar kemungkinannya kalo kamu akan cocok dengan pacar/pasangan yang pribadinya seperti mereka. cara ini cenderung lebih mudah, makanya enggak heran kalo banyak mereka yang bisa langgeng pernikahannya karena mereka sebidang, mereka dulunya sekantor atau mereka temenan udah lama banget. cara ini lebih mudah diterapkan daripada cara pertama,


cuma ya.. hati hati friendzone.



haha, good luck !.


Fatimah Fauzan, baru pulang dari meeting kantor.



Thursday, September 3, 2015

pandangan yang harusnya dibenahi tentang bekerja di gedung tinggi



banyak mitos tentang bekerja di gedung tinggi yang terlanjur mengakar sebagai pandangan masyarakat yang sebetulnya tidak selalu. i mean, pandangan wow itu tidak sepenuhnya benar, setidaknya hal hal ini adalah di antaranya. 


 #1 yang kerja di gedung tinggi itu harus keren, dan profesional. 

profesional itu adalah sebuah keharusan, tidak hanya pekerja yang ada di gedung tinggi tetapi sebenarnya juga untuk semua pekerjaan, untuk semua profesi. profesionalitas itu emang anaknya banyak sih, tepat waktu, bertanggung jawab, tidak melibatkan perasaan apapun dalam pekerjaan dan memberikan hasil terbaik yang kita bisa. kalau harus keren sih sebenernya engga' ya, hanya saja berpakaian rapi dan standar kantor adalah bagian dari profesional itu sendiri. yes, look as a cool one is an impact but not a priority. 

profesional dan keren erat hubungannya dengan sangat paham dengan etika yang ada. pada kenyataannya, pekerja di gedung perkantoran pun manusia yang sifatnya beragam termasuk dalam hal ini. dulu ketika saya masih kecil, ummi sangat concern dengan salah satu etika dasar ini, tidak berbicara di dalam lift ketika kami harus menginap di hotel ketika liburan ataupun dalam perjalanan mudik ke rumah nenek di Banjar, kalimantan selatan. 

saya menurut tanpa bertanya, karena ummi bilang itu adalah etika dasar. ketika saya sering kelupaan dan memulai obrolan dengan riffa dan riffa menanggapi di lift, ummi juga selalu mengingatkan kami berdua untuk tidak berbicara apalagi mengobrol. karena masih kecil (sekitar umur 7 tahun) kami lantas diam tetapi dengan hati yang menyimpan dongkol, karena di mata akal kami yang terbatas ummi menghalangi kami untuk mengobrol seru. 

15 tahun kemudian ketika saya berkantor di gedung tinggi, kini saya paham yang ummi lakukan. 

sering sekali saya ketika di lift bertemu dengan orang yang dengan santai melanjutkan obrolan di lift. terganggu awalnya, cuma masih bisa di terima. kejadian yang saya alami ini, satu lift dengan orang ngobrol ini tidak sekali dua kali, mengingat kantor saya berada di lantai paling atas gedung ini.

sampai akhirnya tadi, ketika saya yang bad mood parah sama kasir Indomaret yang salah hitung belanjaan jajan saya. ketika saya di lift pengguna lift yang sudah ada di dalam mengobrol seru sambil ketawa ketawa di dalam lift. sumpah, sampe kantor saya sama rekan saya mufa, rasanya pengen marah.

bukannya apa apa, cuma untuk orang orang seperti kami yang menjadikan naik lift itu adalah bagian dari keseharian, itu lama lama pusing dengan pergerakan lift. rekan saya ini udah ngomel, "naik lift itu aja tuh udah bikin pusing, apalagi kalo ada orang ngobrol?. kita jadi mual rasanya dan pengen marah."

saya engga' menyalahkan mufa dengan apa yang dia sampaikan karena saya pun mengamininya. dari situlah saya paham dengan sikap ummi saya dulu. ah ternyata saya ini harus banyak belajar. so, tidak semua warga gedung tinggi paham loh soal ini :p


#2 gedung tinggi?. Gudangnya Eksmud !.
 kalau gedung tingginya itu adalah bank dan hanya dipakai untuk bank itu sendiri (bukan dijadikan office building) ya bener emang, gudangnya eksmud, cowok Ganteng dengan kerjaan bagus dan kemeja sesiku waktu beli kopi di Starbucks. tetapi di dalam gedung tinggi itu ada banyak kantor, dari berbagai macam bidang. seperti media, konsultan pendidikan, agent pendidikan, perusahaan web developer dan lain lain. dan.. tidak semua perusahaan itu punya aturan harus look as good as a banker.  perusahaan media dan web developer misalnya, biasanya para pekerjanya itu pakaian nya santai, karena mereka memiliki jam kerja yang suka "berlebih" . memang ada, bagian yang biasa ketemu orang (ini bagian yang sering disebut eksekutif muda) yang emang kerennya bikin  mimisan. cuma ya ga mungkin dong satu perusahaan itu eksmudnya semuanya :D


#3 kalo kerja di gedung tinggi bisa makan di restoran keren, tiap jam makan siang.

beberapa gedung perkantoran memang memiliki jajaran restoran keren di lantai ground-nya, sehingga memancing pandangan bahwa yang ngantor di gedung tersebut makan siangnya tiap hari di restoran restoran itu. kenyataannya?. cuma makanan kantin (atau nama aslinya food court) yang mampu kami beli untuk menu makan siang. memang, kadang kami juga makan di restoran restoran tersebut, cuma ya ngga' bisa tiap hari. gini deh logikanya. kalau sekali makan di bawah itu biaya yang harus di keluarkan adalah 100k sampai 250k, kalau makan di sana tiap hari, mau gaji berapa?. berarti untuk sebulan biaya yang harus dikeluarkan adalah : 250k x 30 hari = 7.500k !!. TUJUH YUTAH MALATUS LIBUH CUMA BUAT MAKAN DOANG MEN. udah gitu ga di reimburse lagi sama kantor. hea..




kira kira, mitos apa lagi ya seputar bekerja di gedung tinggi?.




XOXO,


Fatimah Fauzan

Tuesday, September 1, 2015

Menunggu Lift


hai kamu yang memilih untuk jatuh cinta diam diam, mau sampai kapan berjuang sendirian?.

untuk sebagian masyarakat yang menempati gedung berlantai banyak, sudah menjadi bagian keseharian dengan kotak besi bergerak bernama lift. kotak besi yang membantu membawa kami dari lantai satu ke lantai yang lain. walau pernah di maki oleh seorang pemuda dari pelosok pantai utara bahwa saya ini segitu malesnya naik tangga padahal tujuannya cuma lantai 5, kotak besi ini tetap terdepan di hati saya masalah efisiensi perpindahan lantai di gedung tinggi. 

"nunggu lift tuh udah kaya nunggu jodoh. yang diharepin siapa yang dateng siapa." 

ketika kita menekan tombol lift, memang kita lumayan sering berharap yang datang duluan adalah yang berada di lantai yang lebih dekat dengan kita. bukan lift yang datang dari lantai yang jauh. tetapi yang kadang terjadi adalah justru yang dari lantai yang jauh itu malah dateng duluan sedangkan lift yang berada di lantai yang lebih dekat yang ditunggu tunggu malah ngga' dateng. 

kadang sebagian orang suka menyamakan analogi tersebut dengan konsep jodoh. 

ketika saya selesai solat dzuhur tadi siang, musola gedung kantor saya berada di B2 (basement 2) dan kantor saya berapa di lantai 7. ada dua lift dihadapan saya, yang pertama berasal dari lantai 7 dan yang satunya berasal dari lantai 5. saya berharap bahwa lift yang berada di lantai 5 segera datang, kerena memang letaknya lebih dekat dengan saya, dari pada yang ada di lantai 7. 

tetapi lift lantai 5 berhenti 2 kali : di lantai 3 dan di lantai G dan dua duanya lama. berbeda dengan yang berasal dari lantai 7 yang ketika saya menekan tombol lift dengan konsisten angkanya semakin mengecil, mulai dari angka 7, kemudian 6, 5, 3 (you know why, i think) 2, 1, G, B1 dan lantai saya di B2. 

iya, pada akhirnya yang dekat akan di gantikan oleh yang konsisten. 

dear para pejuang cinta sendirian yang konsisten akan jatuh cinta diam diam.. saya yakin, kalian bisa jatuh cinta diam diam karena bisa dipastikan kalian dekat dengan pujaan hati. tetapi mau sampai kapan?. jangan sampai dia menyerah untuk menunggu sehingga memilih dia yang ngomong duluan. say it, it define that it's true. ketika saya di tanya sama salah satu pengawas saya kenapa saya tidak menanggapi seseorang hebat yang ada di perusahaan kami padahal udah nyata banget kalo yang bersangkutan cinta mati sama saya (versi pengawas saya) saya hanya menjawab dengan, 

"ya kalo dia memang serius dia pasti ngomong, pak. kalo dia ngga' ngomong berarti dia tidak seserius itu. " 

i think banyak perempuan di dunia ini yang berpikir sama seperti saya. jika memang yakin sejalan, perjuangkan. katakan. jika tidak, tinggalkan. simple rules that we forget, and we make it complicated by own self.  


don't want to stuck in a problem by your own. kata guru saya, ragu ragu itu bagian dari ngga' yakin. keraguan itu menyiksa dan tidak akan pernah memberi kepastian. 



dan tidak ada ketetapan itu ga enak. selamat sore. 

Friday, August 21, 2015

Masochist


kata masochism diambil dari nama seorang penulis sekaligus jurnalis Austria, bernama Leopold Ritter Von Sacher-Masoch. Masochist dalam terjemahan bebas bisa diartikan sebagai orang yang suka menyakiti diri sendiri. 

dan sadar ngga' sadar kita semua adalah makhluk masochist. makhluk yang sering sekali dengan senang hati menyakiti diri sendiri. 

menyakiti diri sendiri dengan kebiasaan yang sebenernya engga' begitu penting. tetapi sangat sering dilakukan akhir akhir ini. mungkin karena zaman sudah begitu memudahkan kita dengan adanya instant messaging dan social media. 

dulu, kata abah lama banget waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan surat kepada kekasih hati beliau yaitu ummi saya, bisa berhari hari sampai berminggu minggu. ibarat pake JNE, Samarinda - Surabaya paling cepet paketan nyampe 2 hari. engga' seperti sekarang yang sudah ada E-Mail atau Surel yang dalam hitungan detik asalkan koneksi bagus, surat sudah nyampe. 

tetapi mudahnya mendapatkan informasi jadi membuat banyak dari kita menjadi Masochist. mencari tau seseorang semudah mengetik nama lengkapnya di tab search facebook/twitter, atau dengan membuka google dot com. kemudian dilanjutkan dengan aksi stalking tak berkesudahan. 

kegiatan kepo ini sebenarnya adalah satu dari perbuatan yang menyakiti diri sendiri. keingintahuan yang sebetulnya merugikan. berujung prasangka dan nilai buruk untuk pasangan sendiri karena dengan rela menorehkan pisau untuk nadi sendiri dengan mencoba mengintip masa lalunya, rasa penasaran untuk mengetahui apa yang luput dari penyampaikannya.

merayakan terintimidasinya diri dengan mencari tau dengan khitmad dia yang sebelum kita sudah bersamanya, tanpa sadar bahwa keputusan yang dia ambil sebetulnya tidak sesederhana prasangka kita.

pamer sana sini, se-sering mungkin memposting kebersamaan dengan harapan mbak mantan terus memperhatikan se-intens dirinya, terus menerus melakukan hal itu sampai kelelahan sendiri karena mbak mantan tak kunjung peduli karena tau, yang diposting sebetulnya arsip lama.

kemudian dilanjutkan dengan menangis sendiri karena tidak kunjung merasa lebik baik.

melupakan bahwa mungkin saja mas pacar dan mbak mantan memutuskan berpisah karena memang mereka merasa mereka tidak sejalan. mas pacar yang ingin segera pasti sedangkan mbak mantan yang terhalang tanggung jawab menjadi tenaga ahli. bahwa akhirnya mas pacar dan mbak mantan memutuskan untuk memahami yang sedang terjadi dan tidak mau memaksa takdir. bahwa bukan tentang siapa yang ditinggalkan dan meninggalkan, tetapi memang jalan takdir yang tidak bersimpangan.

iya, memang kita semua adalah makhluk makhluk Masochist. dan jatuh cinta adalah cara yang paling menyenangkan untuk menyakiti diri sendiri. ada penulis asal Jogjakarta yang secara terang terangan menulis bahwa jatuh cinta adalah cara paling tepat untuk bunuh diri. 

pertemuan adalah sebuah rangkaian acara untuk menunda perpisahan, walau sudah tau terus saja kita merayakan jatuh cinta itu sendiri. sudah tau ada tanggung jawab yang harus diselesaikan tetap saja terus maju mencintai. sudah tau berbeda Tuhan tetap saja maju dengan dasar cinta selalu minta memiliki. 

cinta memang selalu memiliki. kalau orangnya, belum tentu. 

cinta itu real. tapi kita tetep aja terus mengaku mencintai padahal sudah banyak muncul tanda tanda engga' real. cinta itu nyaman, sudah muncul tanda tanda tidak nyaman terus aja kita betahan dan berusaha menyamankan dengan nego sana sini. 

kalau cinta adalah Raja, maka logika dan keadaan yang ada adalah istananya. ngga' mungkin Raja bisa bijaksana di istana yang acak kadut. begitupun dengan cinta. tidak bisa tumbuh di keadaan yang menyesak kan. 


kalau memang ini adalah rangkaian untuk menunda air mata, nikmatilah. selamat menyakiti diri sendiri. 







this article inspired from Don Juan  


  




Monday, August 10, 2015

perihal kita dalam kata


jika kita hanya teman, mungkin dari awal sebaiknya tidak seharusnya nyaman.


apapun itu, saya ikhlas bahwa memang ada tangga yang sebaiknya tidak kamu naiki biar kamu tidak kelelahan sendiri. sebagai seseorang yang pernah menjadi tujuanmu bercerita, saya hanya berharap bahwa dia mengerti tentang cerita cerita pilumu, sehingga tidak banyak menuntutmu.

selamat merayakan bahagia, jangan menoleh lagi karena sudah saya temukan bahagia saya sendiri. jangan kamu sesali, itu hanya membuat hatimu semakin saya sesaki.

Friday, June 26, 2015

Hidup juga butuh Perletakan


Siang itu, saya baru saja menyelesaikan tugas yang dari yang tercinta mata kuliah Mekanika Teknik. Dalam keadaan rumah, rambut dan segalanya berantakan saya menyelesaikan tugas super penting itu. Rumah bisa di bereskan, mandi bisa nanti yang penting sakit kepala karena tugas ini harus di selesaikan lebih dulu. Sakit kepala ini lebih mendesak untuk di tangani daripada apapun. Sakit kepala karena tugas dari mata kuliah nyawa untuk urusan teknik sipil ini sudah memporak porandakan jam tidur dan sudah berhasil bikin melek di jam jam ngga’ wajar, hanya karena tugas ini begitu menuntut minta di selesaikan.

Saya terduduk, memandangi tulisan yang masih bisa dibaca aja udah sukur untuk tugas laknat itu. Dari semester awal, masih lucu dan baru aja kenalan sama sakit kepala mekanika teknik sampe semester akhir, ketika tugas akhir dan toga mulai memanggil tetap saja urusan dengan mekanika teknik atau apalah itu pengembangannya. Selalu saja bertemu dengan reaksi perletakan. Menghitung apapun selalu di mulai dari perletakannya. 

Dalam mekanika teknik, ada tiga jenis perletakan : sendi, roll dan jepit. Anak teknik sipil semester awal pasti belajar ini. Dan segalanya butuh perletakan. Mungkin orang lebih mengenal dengan sebutan pondasi –perletakan jepit pada bangunan gedung- padahal pada sambungan jembatan rangka juga kita butuh perletakan sendi untuk meletakkan rangka rangka jembatan di sudut sudut tiap pertemuan yang kemudian di kuatkan dengan baut.

Saya sadar sebegitu pentingnya dan selalu adanya sebuah perletakan. Pantas saja dalam menghitung apapun, gedung, jembatan apapun yang disebut bangunan selalu yang di hitung perletakannya dulu. Dan satu hal yang saya juga baru sadar dari berkutat dengan sebegini rumitnya persoalan mekanika bahwa hidup juga butuh perletakan.

Saya merenung. Jika dalam mekanika teknik perletakan itu ada tiga, sendi roll dan jepit maka dalam hidup perletakan juga ada tiga,

tempat tinggal pasangan hidup dan sumber keuangan.

Hidup itu harus di tata. Kata guru saya. Awalnya saya ngga’ paham tetapi mekanika teknik sudah membantu memberikan saya pencerahan, bahwa penataan hidup sama halnya seperti perletakan.

Apapun yang kita lakukan harus mendukung tiga pilar penting itu.

Ini bukan hal yang bisa di anggap remeh. Saya mengenal seseorang yang dalam umurnya yang tidak lagi bisa dibilang sedikit tidak memikirkan apapun tentang perletakan hidupnya. Berantakan dalam pekerjaan, tidak benar benar memikirkan pasangan hidup dan bingung ketika ditanya soal tempat tinggal.

Jika kamu sekarang adalah seorang mahasiswa, belajarlah yang sungguh sungguh. Pilih jenis karirmu dengan baik dan mulai pikirkan tentang tempat tinggal dan pasangan hidup. Selama saya menjadi mahasiswa ekstensi saya bertemu dengan banyak teman teman yang mengagumkan dalam memikirkan hal hal krusial ini. Di umur mereka yang masih terbilang muda sekitar 23-26tahun, memiliki pekerjaan yang melegakan dan mereka mulai mengurusi masalah tempat tinggal.

Beda orang, ya beda strategi. ada seorang teman yang bekerja di BUMN dan karena masih melajang dia berfikir untuk mengambil KPR rumah karena jika lajang maka di permudah. Ada seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, rutin menyisihkan uang kemudian di belikan tanah, dan sekarang rumahnya sudah jadi. Walaupun saya tau sekitar dua tahun dia menyelesaikan pembangunan rumah itu. Adanya uang sekian, ya mampunya bangun pondasi dulu. Kemudian di pending, karena dana terbatas. Setelah ada dana melanjutkan membangun rumah, membangun apa yang bisa di bangun. Ada juga seorang teman yang kebetulan di kasih tanah sama papanya, kemudian melakukan hal yang sama, membangun sedikit sedikit rumah tersebut. Biar dikit tapi lanjut, begitu katanya.

3 teman laki laki yang berbeda, menyikapi masa depan dengan caranya sendiri sendiri tapi punya 1 kesamaan ; sama sama fokus untuk peletakan hidupnya. Tidak masalah jika kamu saat ini masih belum seperti mereka. Tetapi jika kamu memikirkan ini dengan sungguh sungguh, Tuhan pasti kasih jalan.

Saya mengagumi apa yang mereka lakukan, apa yang mereka pikirkan. Mungkin menjadi dewasa itu ya seperti itu. Berpikir lebih untuk hal yang tidak bisa di anggap main main. Begitu juga mereka tentang pasangan hidup.

Mungkin ada batasan umur dimana kita sudah seharusnya serius dan tidak lagi lucu lucuan galau di twitter ala ala anak SMA yang baru punya KTP. Ketika menjalin hubungan sudah bukan lagi sekedar dia pengundang senyum apa tidak melainkan apakah yang bersangkutan benar benar se-visi dengan kita ataukah dia mampu menjadi suami yang baik atau ibu yang penyayang baik anak anak.

Berat memang jika mau di pikirkan, di saat hati yang masih sakit ketika tau hanya kita pihak yang berharap. Tetapi memang, hidup selalu mengenal batas akan segalanya.

Pikirkan karirmu. Pilih benar bener calon pendampingmu dan sungguh sungguh terhadap hidupmu. Jangan buat semuanya menyesakkan di usia pertengahan hanya karena kamu yang teledor dalam memikirkan perletakan hidupmu. Memang agak jengah jika ditanya kapan menikah?. Oleh keluarga besar ketika lebaran atau kumpul keluarga yang berujung jawaban jawaban lucu yang di jawab sambil tersenyum getir seperti masih nyaman sendiri, calonnya masih dalam konfirmasi atau jodohnya masih inden.

Jodoh memang Tuhan yang tentukan. Tapi kamu yang pilih orangnya. Ngga’ papa belum menemukan, yang penting kamu sungguh sungguh ingin di temukan. Tidak ada yang salah jika kamu bersungguh sungguh.



Jadi, sudah nyiapin jawaban kalo di Tanya, “kapan nikah?.” Lebaran besok?.



XOXO,




Fatimah Fauzan


Sunday, June 14, 2015

tentang hubungan sekantor


malam minggu kemaren saya lagi engga' enak badan dan mutusin buat tiduran di rumah aja. kemudian ada seorang teman tersayang yang bilang mau main ke rumah, modus awalnya sih bilang mau ngerjain beton atau jembatan gitu, tapi ya endingnya kita makan bareng berlanjut gosip bareng. 

karena kita bertiga ini adalah profesional muda yang merangkap menjadi mahasiswa ekstensi, dimulailah acara gosip sabtu malam itu. apa gosip yang paling sering di omongin tanpa kenal waktu?. yep. 

GOSIP KANTOR. 

Wednesday, June 10, 2015

hai, kamu.


hai kamu, yang setia muncul di notifikasi chat LINE saya. 

entah kenapa kamu memiliki aura tersendiri, yang begitu haus saya telisik. kamu bukan zodiak di akhir oktober dan awal november, tetapi kenapa kamu begitu magis dalam sisi misteri?.

ada hal tentang kamu yang menyentuh semangat saya untuk mengenal kamu lebih jauh. ada sisi dimana saya mendadak candu dengan senyum kamu. kenapa ya?. 

kamu lahir di tengah bulan terakhir. menyukai dara ceria nan cerdas. entah apa yang membuat kamu begitu menarik. 

terima kasih ya, kamu adalah perantara Tuhan untuk saya merasakan bahagia ini. bahagia, saya juga bisa punya patner untuk berbalas pesan. bahagia, karena saya akhirnya saya punya teman yang bisa saya ajak bercanda tentang waktu makan. 

kamu, adalah perantara Tuhan untuk saya mengerti keadaan dia yang sedang bersama yang lain disana. 

saya bahagia, karena ada yang berjanji mengirimi pesan untuk saya ketika saya pamit pulang. saya bahagia, karena ada yang mengingat saya di akhir hari di ujung pekerjaannya. dan seseorang spesial itu adalah kamu. 



terima kasih Tuhan, saya Bahagia. 

Sunday, June 7, 2015

dia yang sibuk, atau..




dianya sibuk, atau kamunya yang drama sih sebenernya?

jadi gini ceritanya..


beberapa waktu lalu yah sekitar periode febuari-mei saya ini sibuk di katain macem macem sama seseorang yang kena sindrom insecure mess. yah.. gimana yah, seiring berjalannya waktu saya sudah mulai bisa terbiasa dengan makian tersebut saya jadi mikir, "ini sebenernya hubungannya kaya apaa?. kok dia bisa sebegininya?."

akhirnya mulailah kegiatan pengumpulan informasi saya. (baca, stalking kemana mana) saya buka akun sosial medianya. kebetulan karena saya sukanya sama twitter dan yang bersangkutan juga lumayan suka nge-tweet, akhirnya saya menjadikan akun twitternya sebagai dasar pengambilan kesimpulan saya. 


duileh bahasanya. 


oke. setelah saya buka buka twitternya, kok ya kebanyakan dia tuh nge-tweet, "kamu selalu sibuk, selalu ngga' ada waktu." 



heaa..


emang sih dalam periode itu saya kenapa ya banyak baca tentang keluhan bin pamer dengan kalimat begitu. mulai dari, "aku tuh ngga' tau kenapa kamu selalu sibuk." sampai, "kamu tuh emang ngga' sayang sama aku yah, sampe nyempetin waktu aja enggak." 


JEGER..

saya engga' tau bagaimana detailnya hubungan mereka yah mereka juga engga' curhat ke saya yah tapi cukup senyum aja sih baca tweet begitu seliweran di timeline. gimana yah, 

antara cowok yang selalu salah atau cewek yang terlalu drama. 

gin lo ya.. mungkin cewek cewek yang ngomong begitu harus kita ajak merenung lagi, apakah cowok mereka itu kerja, atau seorang  pengangguran. soalnya kalo kerja ya wajar sibuk. kan punya kerjaan. ada yang di kerjakan. ada kegiatan selain cuma balesin pesan atau telfon pacar. iya gitu ngga' sih?. 


repeat, jadi ya kalo dia kerja, ya wajar kalo sibuk.


pengalaman dekat dengan banyak makhluk bernama cowok, saya itu jadi paham kalo cowok itu terbagi 2 : 

1.) mereka yang bisa kerja sambil bales pesan tapi singkat singkat
2.) mereka kalo lagi kerja ngga' bisa ngapa-ngapain selain kerja


karena saya ini bisanya lebih "langgeng" deket sama cowok tipe nomer 2, jadi ya saya maklum aja. dan cewek yang deket sama jenis cowok nomer 2 ini bukan saya sendiri. temen temen saya juga ada beberapa. dan akhirnya kalo begini biasanya mereka punya jadwal. 

kalo @riffatakhsan itu waktunya ketika dia dan mas pacar bangun tidur + mau berangkat kantor, jam makan siang, jam pulang kantor sama sebelum tidur. kalo temen deket saya si Rossa, dia sama si pacar bangun tidur + berangkat kantor, jam pulang kantor, sama sebelum tidur. 

kalo saya sendiri paling betah sampe hari ini sama cowok Ganteng yang bales pesan dari saya atau terima telpon saya itu cuma jam pulang kantor sama sebelum dia tidur. dan yah cenderung less conflict sih. 

kenapa kak kok ngga' lanjut abis magrib, abis isya' sampe mau tidur?. gini lo ya.. emang ada jenis cowok yang kalo pulang kantor abis gitu di rumah aja engga' kemana mana lagi. dia milih nonton TV, nonton film di laptop, main game atau online. intinya dia di rumah aja. ya silahkan di lanjut aja kalo emang yang bersangkutan bersedia. 

tapi kalo dia ada acara maulid nabi di masjid samping rumahnya dan dia di suruh bantu bantu panitia, jangan marah ya. 

ada juga tipe cowok yang bagi dia adalah nongkrong bareng temen temennya adalah nomer 1 dan tidak bisa digantikan apapun. ada memang, sabtu malem dan jum'at malem itu adalah waktu yang ngga' bisa di ganggu karena mereka punya jadwal yang fix buat nongkrong bareng atau futsal. bisa juga nongkrong lanjut futsal. atau futsal lanjut nongkrong. intinya begitulah. 

nah cowok jenis ini mungkin yang bikin cewek suka ngga' paham kali ya. kadang dramanya cewek tuh suka menyandingkan, 

"kamu pilih temen temen kamu atau aku !." 


hm.. saya pribadi sih engga' pernah marah atau senewen kalo di pamitin bakal ga bales pesan soalnya mau main sama temen temennya. saya memilih realistis, 

saya belum tentu sama dia, dia belum tentu jodoh saya, kalo saya break up sama dia, kemana dia lari kalo ngga' ke temen temennya?. lagian saya juga tau kok siapa temen temennya. 


saya selalu percaya ketika cowok mau memilih menjadi dewasa, dia selalu tau prioritas, antisipasi dan pasti beres urusan bagi waktu. tinggal cewek aja bagaimana :)




intinya, ketika menjalani hubungan itu pilih bahagianya. bukan dramanya. 



love, 




Fatimah Fauzan

Wednesday, May 27, 2015

Tulisan Ummi


Emma dan Kopi
Gadisku  yang kini tidak kecil lagi.
Aku mendengar renyah bicara Emma
Emma  menyentuh sisi  rasa yang membuatku tidak bisa mengabaikan ucapannya,
Emma pandai membagi waktu. Emma membalut emosi dalam senyuman
Emma sangat bersemangat,


Emma  menyukai mekanika teknik.
Emma mahasiswa teknik sipil yang punya prioritas menghitung masa depan
Kata Emma teknik sipil  dasar membangun  peradaban
Mekanika adalah jantung hitungan
Banyak hal tentang Emma,
Emma mau bersamaku di dapur, memasak sambil bercerita
Emma merapikan rumah juga menyetir
 Walau sering menggerutu, karena Riffat tidak membantu
Emma suka membaca
Bahasa ,sastra,filsafat menjadi kegemarannya
Emma menguasai teknik photography
Photo photonya keren, hidup bercerita
Emma menyertakan sentuhan rasa dalam photonya
Emma  pembicara yang baik  dalam kesempatan bicara
Membuat cerita ber-alur,mengalir,menekan dan menyimpulkan
Emma juga menulis
Ayahnya bilang bakat itu dari aku
Ku pikir dengan photo Emma sudah menyampaikan banyak hal
Ternyata kemampuan menulis Emma lebih membanggakan
Aku terhenyak dengan ketepatan emma menempatkan padanan kata
Bertutur singkat menjadi cerita
Hal sederhana bisa  begitu spesial
Emma menulis kesukaannya tentang kopi
Kopi bikinannya adalah yang ternikmat
Dengan sedikit gula dan tambahan es batu yang banyak
Aroma kopi menawarkan cara yang selalu di carinya
Kopi bagi emma pelepasan rasa yang indah
Emma membuat kritik dalam secangkir kopi
Emma mengeluh dengan kopi
Emma menemukan dirinya dalam kopi dan
Emma menyindir juga dengan kopi
Kopi bagi Emma memberikan sensasi rasa yang hanya Emma sendiri
Mengerti kehadirannya
Membaca tulisan Emma tentang kopi
Membuat aku memikirkan kata demi kata dalam tulisannya
Kemampuannya memilih kalimat inti,sempat membuat aku iri
Setajam itu pemikiran Emma
Hemat menggunakan  kata
Memuat kedalaman makna
Emma menuliskan kegalauannya dengan cermat
Dalam sindiran kopi teramat nikmat
Emma mungkin tidak sejauh yang aku pikirkan
Emma hanya menulis
Menulis yang ingin di tulis
Sedihnya tergambar  dalam mual maag
Tulisan Emma membuat aku  tersentak
Anak kecilku yang lucu menampakkan bentuk
Dengan talenta
Aku  menikmati   tulisan Emma
Seperti  tentang kopi , sebuah tulisan dari hati
 Emma mengetuk pintu hatiku
 Tentang kopi yang membentuk kesatuan arti
Menghargai hal sepele yang Nampak tidak berarti
Ternyata begitu istimewa
Kini sadarku menbangunkan bahwa aku harus lebih menghayati.
Menghayati gerakan yang  menggantungkan kebahagiaan dalam ketulusan  doaku.
Pun ketika Emma sedih saat merasa diabaikan oleh seseorang
Yang hampir bisa membuatnya jatuh cinta lagi
Setelah  sempat terhuyung oleh badai asa yang tumbang
Beberapa waktu lalu…
Walaupun menangis Emma tetap manis .




di salin dari email yang di kirim ummi saya,