Monday, November 13, 2017

Konstruksi ; sebuah nasib dan takdir

Mahkota Bridge (a beautiful cable stayed bridge constructions)
source : private document 
Sujiwo Tejo punya sebuah ungkapan legendaris, "menikah itu nasib, mencintai itu takdir. kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa."

bagi saya, proyek konstruksi adalah nasib, dan proyek konstruksi juga sebuah takdir. saya bersyukur, bahwa konstruksi adalah sebuah takdir yang membahagiakan.

saya memilih konstruksi karena saya suka. bukan untuk menantang dominasi laki laki supaya tidak tergeser dan terdiskriminasi dalam konteks tempat kerja. atau menyamakan diri bahwa laki laki bisa saya pun bisa dan sering berbicara tentang kesetaraan gender dan sibuk dengan pembuktian kemana mana. atau menggerakkan perempuan untuk mendobrak budaya patriarkis yang sudah mengakar selama berabad abad.

tidak, hidup saya tidak semelelahkan itu.

Steel Constructions
mungkin hidup dengan proyek konstruksi yang sudah mendarah daging sangat bertentangan dengan feminisme bahwa perempuan harus lemah lembut ngga' kerja kotor atau di rumah aja dan mengerjakan pekerjaan rumah. bagi saya, selama orang orang yang saya sayangi mendukung saya dan tidak ada masalah dengan itu, itu sudah menjadi motivasi yang sangat cukup untuk tetap bertahan. 

mungkin bidang saya adalah bidang yang cukup menuai kontraversi dan bertentangan dengan aturan masyarakat, tetapi kalo kita yang jalani seneng seneng aja, ya terus kenapa? :)

berasa jadi princess Mulan :)
kadang, banyak hal hal yang pelik yang cukup diselesaikan dengan pertanyaan pertanyaan sederhana. sesederhana nyaman atau tidak, atau senang atau tidak.

sempat bingung awalnya bidang apa yang mau saya geluti. awal awal, suka sama struktur karena keliatan keren, dan bikin saya bisa lupa sama apapun saking ribetnya. kemudian, ganti jadi suka sama pelabuhan dan segala mimpi memajukan indonesia melalui infrastruktur. time flies, semua itu berakhir pada constructions management, pada subyek hukum kontrak. mungkin karena kesukaan saya adalah hukum dan juga sepanjang hidup saya selalu mengagumi abah saya yang seorang Insinyur, sekaligus juga seorang sarjana hukum.

saya sangat suka sekali dengan drama korea bergenre hukum. karena dalam perusahaan, yang paling susah itu mendapatkan proyek, dan jangan sampai kenapa napa karena ngga' cermat baca kontrak. dan lahirlah keinginan untuk menjadi bagian dari tim legal di kantor. bagian review kontrak dan maju lobi. yey!

terima kasih Tuhan, hidup ini WAH!