Wednesday, May 30, 2018

Breakdown The Needs


mahasiswa pada umumnya selalu bingung untuk ngatur keuangannya. banyak pertanyaan tentang gimana cara ngatur keuangan dari teman teman saya dan tidak jarang saya sering kali membuatkan financial roadmap untuk mereka. kok bisa mereka konsulnya ke saya? saya kan mahasiswa teknik, bukan mahasiswa akuntansi? itu juga bikin saya mikir. mungkin karena bagi mereka saya banyak duit jadi bisa hedon mulu? kayaknya enggak deh. dan sepertinya, mereka percaya kalo saya kapabel soal beginian karena saya adalah seorang virgo yang attention to details, perfectionist to the moon and back and control freak. control freak yang kadang bikin ribet diri sendiri but we're virgo, impulsive is not our middle name. our middle name is plan with back up plan, and back up plan has it back up plan. plan and back up plan is our life! *benerin poni* 

nah, balik lagi soal gimana caranya ngatur keuangan. intinya adalah : Breakdown your Needs. mulai dari harian, mingguan, dan bulanan. dan kemudian ditabelkan. tentu saja setiap orang ini bakal beda karena beda cara hidup beda juga basic needs-nya. beda kampus beda juga kebutuhannya. beda kota beda juga livig cost-nya. cuma sekali lagi dasar postingan ini sangatlah subyektif karena menurut pengalaman saya, yang semoga bisa dijadikan referensi. yang saya tulis disini berdasarkan referensi selama hidup di Samarinda, yang notabene masih deket sama orang tua dan cukup sering pulang ke rumah. kalo di Surabaya, pengeluaran saya lebih kompleks + banyak perecanaan liburan ke luar kota karena jauh dari orang tua. mungkin kapan kapan kita bahas. 

oke, yang pertama kita breakdown dulu kebutuhan harian. apa saja hal yang selalu kamu lakukan dalam sehari, yang ngga' bisa egga'? kalo saya, itu cuma makan. karena saya tinggal masih di lingkungan kampus, jadi saya ngga' ada cost harus bayar tol tiap hari, ngga' ada cost untuk ngisi bensin tiap hari dan ngga' ada cost untuk beli kopi tiap pagi. kemudian dihitung lagi : sehari kamu berapa kali makan? kalo saya makannya sehari cuma sekali. tetapi umumnya mahasiswa makan 2 kali sehari, jam 9 pagi dan jam 3 sore. nah, dari situ tinggal dikalikan selama sebulan dari anggaran kamu makan sekali. kalo saya sekali makan itu 10.000 karena sudah langganan dan sudah cocok sama rasanya. jadi kebutuhan makan saya sebulan kira kira 300.000. (10.000 x 30 hari) nah, kalo kamu berapa? umumya mahasiswa itu kebutuhan makannya sehari sekitar 30.000 (2x makan) jadi mereka butuh uang sekitar 1juta rupiah hanya untuk makan. 


kemudian setelah selesai menghitung kebutuhan harian, selanjutnya menghitung kebutuhan mingguan. kalo saya, setiap minggu harus beli bensin, galon, beras. galon saya bisa 2 kali seminggu ngisi karena saya banyak minum air putih, saya jarang minum minuman yang ada rasanya (makanya sanggup makan sehari cuma sekali, ya karena dalam sehari saya kurang lebih kudu minum 5 liter air) saya juga selalu beli beras 1-1,5kg seminggu karena saya masak nasi sendiri, nasi dari warung sering kali ngga' bisa saya habiskan karena kebanyakan. dan saya selalu ngisi bensin setiap minggu karena jarak dari kampus yang dekat jadi bensin saya juga cenderung hemat. kalo kata kembaran saya, posisi (kost-an) menentukan prestasi (tabungan). HAHAHAHA.

selesai menghitung kebutuhan mingguan, saya selanjutnya menghitung kebutuhan 2 mingguan. biasanya ini untuk pleasure, karena manusia ngga' mungkin tanpa hiburan yekan.. nah disini kudu dicantumkan saya kudu ke starbucks, beli buku, nonton film di bioskop, dan makan di tempat yang agak fancy, yang tidak mungkin mahasiswa biasa bisa makan disana setiap hari. yah kecuali bulanan ngana lebih dari 10juta sebulan sih, bisa punya anggaran sekali makan 100.000 makan 3x sehari. jadi buat makan doang anda punya duit 9juta..

seperti misalnya McD atau Sushi Tei, saya makan di tempat seperti itu ya sebulan cuma bisa 2 kali. because i'm an engineering student sist, not a food blogger. 


terakhir, menghitung kebutuhan bulanan. disini termasuk juga tanggungan yah. hadiah setiap bulan ke orang tua, itu juga dihitung kalo kamu sudah bekerja. kalo saya, setiap bulan saya kudu bayar kost-an (blessed me kost-an saya sudah include listrik + air + internet) kartu internet (buat backup kalo lagi di luar), pulsa hp, kebutuhan mandi, kopi & gula, sedekah bulanan. setelah kamu hitung semua kebutuhanmu, baru deh ketahuan berapa free cost yang kamu miliki. terserah kamu juga dana bebas itu mau kamu kelola gimana. kalo saya, dana bebas ini saya bagi 3 : 1/3 untuk disimpan (sebagai tabungan) 1/3 untuk dana darurat (kalo ada apa apa, misalnya LCD Hp pecah jadi ngga' bingung) dan 1/3 saya pake sebagai available cost kalo kalo saya khilaf jajan, bayar parkir mall, kudu fotocopy modul kuliah, kertas atau tinta printer habis, dll. if you have a dream stuff or have a plan to going somewhere, berarti uang sebagai tabungan itu kudu dibagi 2 : 1/2 untuk tabungan, dan 1/2 untuk reach your dreams. karena, prioritas orang kan beda beda.


jadi, kalo ditabelkan kira kira gini ya..
  • daily needs : 
    • makan @ 10.000 (300.000) 
    • sub total = 300.000
  • weekly needs : 
    • Bensin @ 25.000 (100.000)
    • Beras   @ 12.500 (50.000)
    • Galon  @  6.000  (30.000) 
    • sub total : 180.000
  • every 2 weeks needs : 
    • starbucks @ 50.000  (100.000)
    • Nonton    @ 50.000  (100.000)
    • Makan     @ 100.000 (200.000)
    • sub total = 400.000
  • monthly needs : 
    • bayar kostan       700.000
    • kartu internet      50.000
    • sedekah bulanan 100.000 
    • pulsa hp               25.000
    • kebutuhan mandi 150.000
    • kopi & gula          50.000
    • sub total = 1.075.000 
  • TOTAL COST = 1.955.000 (maximum cost needs for a month. ingat, ketika kita bikin perencanaan kita pake angka toleransi ya, jadi diambil jumlah maksimal)
so, the margin from that estimates and your finances you can put it at 4 basket : 
  • freeze cost 
  • emergency cost 
  • cost for reach your plans 
  • available cost 
apakah setiap bulan selalu menghabiskan sesuai angka diatas? jawabannya ENGGAK. terutama yang kebutuhan mingguan dan 2 mingguan dan bulanan. karena perhitungan diatas mengacu pada angka tertinggi dan kebutuhan maksimal. misalnya yah, kayak beras. saya asumsikan sebulan sekitar 4-6kg beras. padahal, kenyataannya sering kali kurang dari itu. begitu juga dengan kopi & gula, kartu internet, kebutuhan mandi. kadang saya beli sampo yang ukuran paling besar 3 bulan baru habis, padahal udah dipake cuci rambut setiap hari. gitu juga sama sabun, kadang saya sekali beli langsung yang isi 5 biji. dan yang terutama dan paling utama sering bikin saya ngga' ngeluarin uang adalah kebutuhan 2 mingguan itu. kadang nonton cuma sekali di hari kerja, dan ke starbucks cuma sekali. kenapa? ya karena ngga' sempat :) 

apalagi kalo kamu sudah punya tekad kuat buat untuk menabung dan untuk beli dream stuff itu. wuih, kadang kadang kamu bisa save lebih dari separo uang bulanan kamu. itu yang dialami sama temen saya. jadi dia itu punya tabungan yang itu freeze banget dan ngga' ada kartu ATMnya. kalo dia mau ambil, dia harus dateng ke bank, tanda tangan baru deh itu duit bisa cair. dan guest what? dia selalu liburan ke luar negeri at least 2 kali setahun ala turis. memang dia hidup biasa aja, ke mall sebulan bisa cuma sekali dan dia cuma makan di warung mahasiswa. dia orangnya hemat? ngga' juga. dia hidup dengan efisien, dengan cara yang paling bikin dia enjoy dengan budget yang paling minimal. ingat, menabung itu bukan menyiksa diri :) 


selamat menabung! 


Cheers, 

Fatimah 





Tuesday, May 29, 2018

Urusan Perbankan Saya


saya adalah orang Bontang, tetapi sejak 2006 saya sudah sekolah ke luar daerah. banyak hal yang mempengaruhi dong. salah satunya adalah urusan perbankan. selama lebih dari 10 tahun pake KTP luar daerah jujur saja urusan perbankan ini gampang gampang susah. i mean lebih banyak berkas yang harus disiapkan terutama kalo kita mau apply rekening ketika tidak berada di kota sesuai KTP.

sejauh ini, saya punya 2 Rekening dan 2 wallet. 1 rekening bank negara dan 1 rekening bank swasta. jadi overall setiap bulan saya membagi keuangan saya menjadi 3 pos : 1 wallet untuk menampung uang makan (dulu waktu saya di Surabaya uang makan ini saya masukan ke kartu flash BCA, tetapi karena makin realistis saya udah ngga' pernah pake flash lagi), 1 wallet untuk kebutuhan apapun selain makan (hanya sedikit biasanya, karena saya terbiasa cashless dan sisanya saya simpan di ATM bank swasta) dan sisanya saya sisihkan untuk saya simpan di bank negara. biasanya kalo sudah jumlahnya sudah lumayan, saya akan bagi 2 saldo di rekening bank negara ini, separo dalam bentuk liquid (uang tunai di rekening) dan setengahnya saya convert ke gold, dengan rencana nanti kalo sudah banyak pengen saya beliin tanah. ada amin? :) apa yang saya paparkan disini adalah jawaban dari postingan saya yang sebelumnya ya.

oke, balik lagi soal perbankan, dalam postingan ini saya akan cerita tentang prosedur umum apply rekening ketika kamu menggunakan KTP luar daerah dan hal hal umum tentang perbankan lainnya. bisa jadi ini sangat subyektif karena dasarnya adalah pengalaman saya dan bisa juga aturannya sedikit berubah. tetapi harapan saya apa yang saya tulis disini bisa kalian jadikan referensi :) oke, kita mulai ya!

saya pernah ngga' sengaja ngerobek duit.
insane memang -___- ngga' tajir tajir banget tapi kok ngga' sengaja ngerobek duit HAHAHA awalnya saya panik, tetapi setelah mengumpulkan beberapa informasi dan bertanya ke sana sini, saya mendapat jawaban apa yang harus saya lakukan. so, if you have a trouble similar, yang harus kamu lakukan adalah jika di kotamu ada Bank Indonesia, datanglah ke Bank Indonesia. karena uang itu milik negara, maka ketika ada apa apa negara juga siap untuk tanggung jawab. seperti ketika uang kertas kamu rusak (robek, terbakar, hilang sebagian, dll) kamu bisa menukarkan ke Bank Indonesia dengan catatan itu kertas masih bisa dikenali sebagai duit. paham kan?

nah, kalo Bank Indonesia Samarinda itu jadwal penukaran uang adalah hari selasa & kamis, jam 10.00 - 12.00. gimana kak kalo aku di Surabaya? nah, kamu bisa tanya sendiri sama pak Satpam BI-nya ya. kamu bilang kalo kamu mau tuker uang rusak. biasanya pak satpam akan ngasih tau kamu kapan jadwal penukaran uang. ini dulu yang saya lakukan. waktu itu saya tanya hari senin sore dan beliau ngasih tau jadwalnya (selasa & kamis jam 10.00 - 12.00 siang) dan saya dateng lagi keesokan harinya. kamu ngga' perlu takut antri, karena yang tuker uang biasanya ngga' banyak. yang banyak itu biasanya kalo mau lebaran atau imlek (tuker uang pecahan biasanya)


sekarang kita bahas persyaratan kalo apply rekening di kota sesuai alamat KTP ya. umumnya kamu harus bawa :


  • KTP
  • uang tunai (biasanya untuk materai 6000)
  • uang setoran awal (biasanya 100.000 - 500.000, tergantung di bank mana kamu apply dan jenis rekening apa yang akan kamu pilih. setiap bank kan beda beda kan ya. kecuali kalo kamu mau apply di bank prioritas, tentu saja setoran awalnya ngga' segitu) 
  • Slip gaji (kalau kamu sudah bekerja, atau kalo kartu yang kamu mau mensyaratkan. contohnya : BCA kalo kamu milih yang Platinum
  • fotocopy KTP orang tua (ini biasanya kalo kamu lagi kuliah, sebagai bukti kamu masih tanggungan orang tua. contoh bank yang mensyaratkan ini : Bank Mandiri)

nah, sekarang kita bahas ketika kamu mau apply rekening baru di luar kota alamat KTP mu ya. oh iya, kamu bisa upgrade kartu ATM di cabang bank mana saja ya, kecuali platinum khusus. platinum khusus (yang untuk beberapa bank biasanya bernama) hanya bisa dilakukan di cabang asal kamu bikin rekening. oke, kita bahas satu satu. kalau bank yang kamu maksud disini tidak saya sebutkan, syaratnya kurang lebih aja sih sebenernya. cuma kalo kamu pengen kepastian silahkan datang ke bank yang bersangkutan dan kamu biasanya akan dijelaskan dengan rinci oleh CS atau pak Satpam yang bukain pintu. 

oke, yang harus kamu bawa kalo kamu mau apply rekening Bank Mandiri  :

  • KTP 
  • fotocopy KTP orang tua (kalo kamu masih kuliah,sebagai bukti kamu masih tertanggung orang tua) 
  • Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)/Surat aktif kuliah/Surat aktif Bekerja
  • Surat Domisili (bisa minta ke pak RT setempat)
  • uang setoran awal 500.000 
mandiri punya 4 jenis kartu : Silver, Gold, Platinum, dan Platinum khusus. saldo mengendapnya Mandiri 100.000. kembaran saya pake Platinum khusus dan biaya administrasi perbulannya sekitar 7.500.


oke, lanjut ka kalo kamu apply rekening di Bank BRI :
  •  KTP 
  • surat keterangan domisili (dari RT aja sudah cukup) 
  • uang untuk setoran awal 100.000 - 250.000
BRI punya 2 jenis rekening : BRI Simpedes dan BRI Britama. kalo kamu mau apply Simpedes setoran awalnya 100.000 tapi kalo kamu mau apply BRI Britama setoran awalnya 250.000, saldo mengendapnya 50.000. saya memilih BRI Simpedes karena bagi saya itulah yang sesuai dengan kebutuhan saya. BRI Simpedes ini ngga' bisa digunakan di luar negeri dan ngga' bisa debit. untuk saya ini sesuai dengan kebutuhan saya karena memang niatnya untuk simpanan, untuk belanja online, belanja pake debit dan ketika berada di luar negeri saya memilih memakai debit BCA. 

ini yang harus kamu bawa kalo kamu mau apply di Bank BCA :

  • KTP 
  • Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)/Surat aktif kuliah/Surat aktif Bekerja
  • Surat Domisili (bisa minta ke pak RT setempat)
  • Slip gaji (kalo mau kartunya platinum) 
  • uang setoran awal 500.000 
BCA punya 4 jenis kartu : BCA Silver, BCA Gold, BCA Platinum dan BCA Platinum Bernama. saldo mengendapnya 50.000 dan biaya administrasi perbulannya 20.000 (untuk platinum bernama/platinum khusus) saya memilih memakai Platinum khusus ini karena untuk bayar kuliah saya butuh limit tarikan yang cukup besar. pertama waktu saya apply BCA itu waktu saya SMP kartu saya silver, terus waktu SMA upgrade Gold, kemudian waktu mau lulus upgrade lagi ke platinum, terakhir waktu mau masuk kuliah upgrade platinum bernama. platinum bernama ini harus nunggu 2 minggu dulu baru bisa jadi :) 


begitulah teman teman pengalaman perbankan saya. semoga membantu teman teman ya, dan selamat menabung! 


Cheers, 

Fatimah 






about marriage, when?


awal tahun baru 2018 menjadi awal yang cukup berbeda bagi saya. jika tahun lalu saya merayakan new year’s eve dengan berkumpul bersama orang tua saya di sebuah restoran yang terletak di utara Samarinda, maka awal tahun ini saya habiskan bersama teman teman seangkatan teknik sipil yang sedihnya cowok semua. jadilah menunggu tengah malam pun saya tak punya rekan bergosip. kalo kumpul kumpul bareng cowok cowok ya bahasannya ya ngga’ jauh jauh dari film yang lagi tayang, games yang baru keluar dan segala percakapan tentang superhero fiksi ilmiah sampai senjata paling mematikan di Mobile Legends. 

paruh waktu menghajar malam jadilah kami sekumpulan anak manusia yang duduk melingkar dengan smartphone digenggam seakan sebuah nyawa. 

ikan bakar manis malam itu yang saya makan dengan khidmat mengantarkan seorang sahabat pada sebuah pertanyaan, “Mau sampai kapan, cuek terus? inget umur lho.”

pernyataan yang saya tanggapi dengan selintas tawa -yang sebenarnya saya sendiri ngga’ ngerti maksud tawa itu- dan sebuah ujaran ringan, “Belum nemu rekanan yang cocok.”

sejak 4 tahun belakangan saya mengabaikan perihal ulang tahun saya sendiri. kalau ada yang mengingat, memberikan ucapan selamat lantas mendo’akan ya saya aminkan dan saya ucapkan terima kasih. kalau ngga’ ada yang inget ya ngga’ papa juga. ulang tahun adalah topik yang saya abaikan demi menghidari sesak mencari jawaban atas pertanyaan kapan kapan mengingat saya hidup di negara dengan sosial masyarakat yang memiliki standar umur pernikahan ideal yang relatif muda. dan memang benar, sejak 4 tahun yang lalu saya cukup sering disibukkan dengan teman teman saya yang satu persatu mulai menikah dan kadang kadang saya kudu jalan jalan ke toko perlengkapan bayi untuk beli hadiah aqiqah. 

saya tidak ambil pusing dengan lingkungan saya yang mulai berbagi undangan. setiap orang menjalani hidupnya dengan tanggung jawab masing masing, orang satu dengan orang lain memiliki jumlah tanggung jawab yang kadang tidak selalu sama. dan menikah adalah sebuah tanggung jawab. 

saya cukup mengerti tentang pilihan teman teman kenapa mereka mengambil tanggung jawab pernikahan. seorang teman merasa bahwa tanggung jawabnya selesai ketika dia sudah menyelesaikan kuliah dan menjadi sarjana. tidak masalah baginya untuk mengambil tanggung jawab pernikahan. hal yang tentu sangat berbeda jika komparasinya adalah saya yang setidaknya punya 2 tanggung jawab ; lulus dan menjadi insinyur setelah sekian lama dikuliahkan dan tanggung jawab perusahaan, bentuk nyata membantu perekonomian keluarga dan estafet dalam mensejahterakan sekian banyak karyawan sebagai wujud terima kasih saya kepada beliau beliau setelah sekian lama mengabdi. beliau beliau yang tumbuh bersama saya. kalau tidak ada mereka, mungkin sekolah saya sudah terhenti entah sampai mana. 

saya hidup dengan pemikiran tersebut, sampai sepupu saya -yang benar benar lahir di tahun yang sama dengan saya- berkabar bahwa dia akan menikah dalam bulan ini. hal tersebut menyadarkan saya pada satu hal ; menikah bukan cuma soal tanggung jawab. 

Marriage is about Criteria, But loving someone is another level
menikah itu tentang kriteria, dan itu memang benar. disamping kita ini hidup dengan standar standar, ya gimana ngga’ kriteria ya bok kita mau pindah kostan aja pake kriteria ini itu dan harus menghitung keyakinan! it's very very weird when you don’t do that for the lifetime big deal! 

you want someone handsome, smart, pengusaha juga etc, etc, etc. what wrong about that? itu semua hanyalah sebuah paragraf panjang diferensial dari ajaran Rasul bahwa menikah memang sudah seharusnya sekufu. variabel variabel tersebut memang harus ada, walau tidak harus semuanya menjejak nilai maksimum dalam skalanya, tapi jelas harus ada. 

kalo kata anak 90-an, menikah itu cari yang sevisi, biar bisa diajak ngobrol dan diskusi bukan cuma berlarian kesana kemari dan tertawa. ya kalo ngga’ bisa diajak ngobrol gimana?. haruskah ku lari ke hutan dan belok ke pantai? 

everyone deserve to have someone as smart her/him, someone handsome/beautiful as her/him. someone wise, a gentleman. to get what you want, you have to deserve what you want. The world is not yet a crazy enough place to reward a whole bunch of undeserving people. (Charlie Munger) film disney princess itu selalu laku dari taun ke taun ya salah satu alasannya adalah inti dari cerita percintaan pangeran dan sang putri, they get married with someone they deserve. kagak bakal Princess Belle segitu exited-nya sama Adam (Beast) kalo dia enggak suka baca. dan tentu saja, kalo si Adam enggak pinter!

apa yang salah dari seorang wanita yang ngga’ mau diajak susah setelah sekian tinggi disekolahkan orang tuanya dan tetap bangkit setelah dibantai di sidang proposal? atau mengeliminasi pilihan cowok yang cuma mau didampingi berjuang dari bawah sampai menjejak titik mapan padahal tidak ada yang mendampingi si mbak saat sengsara selain orang tua, saudara dan sahabatnya sahabatnya? 

tidak ada yang salah tentang itu. yang salah adalah cowok cowok yang terlalu partriarkis. 

but, after all of this we have to always remember that loving someone is another level. hati yang kembali memiliki dinamika dengan segala perasaan perasaannya. perasaan bersemangat dan exited saat memperhatikan seseorang dalam diam, perasaan mengagumi yang tak sudah sudah dan sensasi jantung berdebar debar dan butterfly on stomach. perasaan sebel dan panas karena sedang terserang jealous attack dan hati yang menghangat saat menbaca pesan singkat. intinya, selogis apapun kita, kita ngga’ boleh munafik. believe or not, perasaan kek begitu itu mahal.

kita hidup dengan hati dan kepala. untuk itu kita butuh rasa dan kriteria. kita boleh eneg sampe kaya apaan sama orang orang yang sok pintar, tetapi kita juga ngga’ boleh membohongi hati ketika terkesan dengan pribadi berkelas.

terlepas dari segalanya, lembutkan hati untuk mencintai sekali lagi.  

jadi, kapan nikah?.
saya menikah kalo saya sudah ketemu jodoh saya. dan saya menikah kalau sudah waktunya. intinya, saya menikah kalo sudah takdir. as simple as that!