Thursday, December 8, 2016

Tugas Besar Rekayasa Pondasi dan Twitwar setiap Tahun

"ini semua materinya harus ditulis tangan? wah kalo gitu bagi dua dong." begitu bunyi chat saya di group LINE tugas besar rekayasa pondasi. saya membayangkan menuiis semua materi sebanyak 8 halaman beserta gambarnya (yang memang bagian saya) sendirian, tangan saya pasti sudah kram ngga' bisa diapa apain. 

"minta tolong ya, tolong handle dulu bagianku.. aku masih siapkan acara natalan di kampus.." jawab teman sekelompok saya. 

"oke aku kerjain, tapi kalo aku ngga' bisa gambarnya Ryan tolong gambarin ya!." lanjut saya menanggapi permintaan teman. 

"iya sudah." jawab teman saya bersedia menjadi back up bagian kalo saya enggak bisa gambar. 


percakapan pun berakhir, saya kembali menulis materi rekayasa pondasi itu dengan pulpen hitam di kamar kostan saya. 

****
sore itu saya buka twitter dengan malas malasan. buka twitter karena hanya itu media berceloteh saya mengingat di IG saya ngga' gitu bisa ngoceh disamping saya juga ngga' main facebook. males malesan karena ini adalah bulan desember yang sebagaimana tahun sebelumnya selalu ada twitwar ucapan natal. rupanya, desember tahun ini diperparah karena aksi di Sabuga. 

jengah rasanya saya kalo buka twitter, tapi mau gimana lagi cuma disanalah saya bisa ngoceh ngoceh manja. saya merindukan twitter yang kembali lucu dan cuitan cuitan yang selalu bikin ketawa yang tentu saja itu hanya terjadi dibawah 2014 karena waktu kita masih belum ada buzzer pilpres atau pilkada dan issue agama tidak diramaikan seperti sekarang. 

hate speech selalu ada setiap akhir tahun. saya kadang pengen tanya, "harus banget hate speech setiap tahun itu sebenernya kenapa sih yaaaa" dan kenapa harus banget ngatain cina, kafir dan kata kata rasis sebagainya?

akhirnya setelah melihat oknum oknum yang suka ngatain, saya bisa menarik beberapa kesimpulan bahwa mereka yang begitu itu antara ngga' pernah jadi minoritas, temen temennya ngga' beragam atau malah ngga' punya temen, bodoh dalam beragama dan kurang banyak baca buku. 

ngga' usah deh jauh jauh bahas soal jadi minoritas yang dimana kita harus berdamai dengan banyak hal. logika sederhananya gini : kalau kamu punya temen (atau mantan) yang beda agama, kamu ngga' akan tega buat ngatain. sadar, kalo yang dikatain itu temen sendiri.

saya sebel kenapa dalam agama saya ada orang yang begitu mudah terprovokasi dan berkata kata begitu. padahal yang mereka katain kafir dan lain lain itu adalah temen yang ngasih tau kalo dia baru aja pindah kostan dan kalo saya mau pindah bilang sama dia biar dia anterin ketika saya harus move immediately dari dorm karena ada sebab. sadar yang mereka katain itu adalah temen saya yang handle absen saya waktu ada kuliah mendadak tapi saya ngga' bisa berangkat karena mau pingsan karena lupa sahur waktu puasa senin-kamis. dan yang mereka katain kafir itu adalah seorang teman yang pertama kali ngajak saya ngobrol di kelas, ketika saya baru pindah dan ngga' punya temen. seorang teman yang ngasih saya materi ini itu dan invite saya di group angkatan pertama kali. yang mereka katain kafir itu adalah teman pertama saya. 

sedih? banget. tapi yang kalian harus tau bahwa tidak semua muslim itu seperti mereka. ada muslim seperti saya, gus mus dan gus dur. balik lagi deh kenapa saya mau ngerjain bagian temen saya yang lagi nyiapin acara natal di kampus? 

karena saya empati. 

saya mengingat saat saya di surabaya ketika harus soal ied di kampus karena rumah saya jauh dan saya ngga' bisa pulang. begitulah kira kira perasaan mereka. rumah mereka jauh dan mereka harus natalan di kampus. sebagai teman yang baik, yang bisa saya lakukan adalah handle bagian dia. 

dalam beragama dan berbangsa, biarkanlah hal hal sensitif itu menjadi hal yang off limits dan tidak disampaikan di ruang publik. kedepankan rasa empati dan rasa kemanusiaan. masalah mengucapkan selamat natal dan tidak biarlah itu menjadi pilihan masing masing. bukankah ketika berhadapan dengan hal yang membingungkan, selalu bisa dikembalikan kepada keyakinan hati? toleransi itu tentang rasa empati dan berlaku sebagaimana manusia seharusnya. 


kalau masih belum juga bisa toleransi, mungkin kamu perlu jatuh hati dan menjalani yang namanya pacaran beda agama.    
sekian.
  


Thursday, December 1, 2016

Disney Princess


saya bersyukur lahir menjadi anak 90-an yang kalo minggu pagi harus nongkrong depan TV karena ada parade film kartun. saya bersyukur menjadi anak 90-an dimana saat saya masih SD apple corporation masih belum memproduksi iPad dan youtube masih belum sebooming sekarang. dan saya senang karena saya kenal dan nonton semua film disney princess.

kalian mungkin familiar dengan Cinderella dan kawan kawan kan? bukan.. saya bukan mau cerita tentang mau bikin nikahan ala Cinderella seperti Sandra Dewi di Tokyo Disneyland kok. saya emang seneng sama disney princess walaupun film film masa kecil saya itu cuma bilang AND THEY LIVES HAPPILY EVER AFTER, ngga' ngasi tau kita kalau dalam perjalanannya kita mungkin saja jatuh cinta dan mencintai orang yang salah. jatuh cinta dengan orang yang benar, tapi agamanya ngga' sama atau mencintai orang yang tidak bisa kita miliki. well life is so amazing to seen but incredible we though, rite? kejutan kejutan dalam hidup itu loh yang kadang bikin kita hampir jantungan saking kagetnya in bad or good ways, life always have much thing to tell. hidup ini wah, bersenang senanglah! walau tak ada yang sempurna, walau tak semua hal bisa kita miliki, hidup ini indah begini adanya :)

balik lagi soal disney princess film, selain film film itu ngga' ngasih tau bahwa kita pasti pernah mencintai orang yang salah, mbak Cinderella juga ngga' ngasi tau kalo untuk memiliki sepatu kaca seindah itu kita harus puasa makan siang selama sebulan. iya, PUASA MAKAN SIANG SEBULAN HANYA UNTUK SEBUAH SEPATU. SIAPA YANG BILANG KALO CEWEK ITU BOROS?!. HAH?!.

sudahlah sepatu Cinderella produksi Jimmy Choo itu kudu sebulan puasa dulu buat belinya tidak sepaket pula dengan seorang laki laki yang ganteng to the max, cerdas, master graduate from top campus in the world, cinta mati sama kita dan kitanya juga cinta mati sama dia setia rajin beribadah dan seagama tentu saja. TIDAK DATANG SEPAKET SODARA SODARA DENGAN SEPATU CINDERELLA JIMMY CHOO!

ini yang princess Cinderella ngga' kasi tau ke kita semua. sepatu bagus dan cowok ganteng. kadang datang secara terpisah.

walaupun begitu, saya tetep suka disney princess film. favorite saya tentu saja Maleficent (2014) film tentang princess Aurora versi live action yang ada Angelina Jolie disana dan film tentang Princess Mulan di film Mulan (1998). simple quotes seperti saat papanya Mulan duduk duduk dibawah pohon dan bilang sama Mulan, "liat bunga itu, dia terlambat berkembang disaat musim bunga begini. tetapi ketika dia mekar, dia akan menjadi bunga yang terindah." itu bener bener bikin saya cheer up lagi. atau ketika kaisar bilang, "bunga yang tumbuh dan berkembang dalam kesulitan akan menjadi bunga yang langka, dan terindah." yang membuat saya yang tadinya super sedih jadi semangat lagi. ketika kaisar bilang "bagaimanapun angin berhembus, sebuah gunung tidak akan tunduk." really make me sure for i'm alright to standing alone because i believe what i bring is true.

simple, but magical. thanks walt disney for present disney princess to cheer up my childhood and cheep up me when i'm sad.


i believe that what i can dreaming, i can do it :)