Friday, August 21, 2015

Masochist


kata masochism diambil dari nama seorang penulis sekaligus jurnalis Austria, bernama Leopold Ritter Von Sacher-Masoch. Masochist dalam terjemahan bebas bisa diartikan sebagai orang yang suka menyakiti diri sendiri. 

dan sadar ngga' sadar kita semua adalah makhluk masochist. makhluk yang sering sekali dengan senang hati menyakiti diri sendiri. 

menyakiti diri sendiri dengan kebiasaan yang sebenernya engga' begitu penting. tetapi sangat sering dilakukan akhir akhir ini. mungkin karena zaman sudah begitu memudahkan kita dengan adanya instant messaging dan social media. 

dulu, kata abah lama banget waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan surat kepada kekasih hati beliau yaitu ummi saya, bisa berhari hari sampai berminggu minggu. ibarat pake JNE, Samarinda - Surabaya paling cepet paketan nyampe 2 hari. engga' seperti sekarang yang sudah ada E-Mail atau Surel yang dalam hitungan detik asalkan koneksi bagus, surat sudah nyampe. 

tetapi mudahnya mendapatkan informasi jadi membuat banyak dari kita menjadi Masochist. mencari tau seseorang semudah mengetik nama lengkapnya di tab search facebook/twitter, atau dengan membuka google dot com. kemudian dilanjutkan dengan aksi stalking tak berkesudahan. 

kegiatan kepo ini sebenarnya adalah satu dari perbuatan yang menyakiti diri sendiri. keingintahuan yang sebetulnya merugikan. berujung prasangka dan nilai buruk untuk pasangan sendiri karena dengan rela menorehkan pisau untuk nadi sendiri dengan mencoba mengintip masa lalunya, rasa penasaran untuk mengetahui apa yang luput dari penyampaikannya.

merayakan terintimidasinya diri dengan mencari tau dengan khitmad dia yang sebelum kita sudah bersamanya, tanpa sadar bahwa keputusan yang dia ambil sebetulnya tidak sesederhana prasangka kita.

pamer sana sini, se-sering mungkin memposting kebersamaan dengan harapan mbak mantan terus memperhatikan se-intens dirinya, terus menerus melakukan hal itu sampai kelelahan sendiri karena mbak mantan tak kunjung peduli karena tau, yang diposting sebetulnya arsip lama.

kemudian dilanjutkan dengan menangis sendiri karena tidak kunjung merasa lebik baik.

melupakan bahwa mungkin saja mas pacar dan mbak mantan memutuskan berpisah karena memang mereka merasa mereka tidak sejalan. mas pacar yang ingin segera pasti sedangkan mbak mantan yang terhalang tanggung jawab menjadi tenaga ahli. bahwa akhirnya mas pacar dan mbak mantan memutuskan untuk memahami yang sedang terjadi dan tidak mau memaksa takdir. bahwa bukan tentang siapa yang ditinggalkan dan meninggalkan, tetapi memang jalan takdir yang tidak bersimpangan.

iya, memang kita semua adalah makhluk makhluk Masochist. dan jatuh cinta adalah cara yang paling menyenangkan untuk menyakiti diri sendiri. ada penulis asal Jogjakarta yang secara terang terangan menulis bahwa jatuh cinta adalah cara paling tepat untuk bunuh diri. 

pertemuan adalah sebuah rangkaian acara untuk menunda perpisahan, walau sudah tau terus saja kita merayakan jatuh cinta itu sendiri. sudah tau ada tanggung jawab yang harus diselesaikan tetap saja terus maju mencintai. sudah tau berbeda Tuhan tetap saja maju dengan dasar cinta selalu minta memiliki. 

cinta memang selalu memiliki. kalau orangnya, belum tentu. 

cinta itu real. tapi kita tetep aja terus mengaku mencintai padahal sudah banyak muncul tanda tanda engga' real. cinta itu nyaman, sudah muncul tanda tanda tidak nyaman terus aja kita betahan dan berusaha menyamankan dengan nego sana sini. 

kalau cinta adalah Raja, maka logika dan keadaan yang ada adalah istananya. ngga' mungkin Raja bisa bijaksana di istana yang acak kadut. begitupun dengan cinta. tidak bisa tumbuh di keadaan yang menyesak kan. 


kalau memang ini adalah rangkaian untuk menunda air mata, nikmatilah. selamat menyakiti diri sendiri. 







this article inspired from Don Juan  


  




Monday, August 10, 2015

perihal kita dalam kata


jika kita hanya teman, mungkin dari awal sebaiknya tidak seharusnya nyaman.


apapun itu, saya ikhlas bahwa memang ada tangga yang sebaiknya tidak kamu naiki biar kamu tidak kelelahan sendiri. sebagai seseorang yang pernah menjadi tujuanmu bercerita, saya hanya berharap bahwa dia mengerti tentang cerita cerita pilumu, sehingga tidak banyak menuntutmu.

selamat merayakan bahagia, jangan menoleh lagi karena sudah saya temukan bahagia saya sendiri. jangan kamu sesali, itu hanya membuat hatimu semakin saya sesaki.