Sunday, April 9, 2023

Bite the Macarons ; Pucca Macarons

 

There is a time that I love to eat and baked French Pâtisserie like crème brulée, croissants, red velvet and cookies. At the same time, I love sweet pastry like brownies, cheesecake, and a chocolate lava cake with vanilla ice cream. In Surabaya, almost every weekend I am going to a cake shop to buy its kind of food and eat that at home. 

Time flies, and I move to Samarinda. In Samarinda, the choice of French Pâtisserie is not as much as in Surabaya. And while living in Samarinda, I remember I never eat macarons. I am looking for a cake shop, but still can’t find it until I moved to Bontang for good. Lived in Bontang since January 2020, working really hard, and with a fat bank account, I know something for sure; I want to bite a macaron. 

Macarons. Their white, pink, yellow, green, and various other color combinations and their round, domelike shape make them charming. 

The sweet, crispy texture of the puffs and the thick cream between them add a rich harmony to delicate pastry. It is the type of pastry that makes me so happy when I receive it as a gift. 

And yesterday, Pucca Macaron sent me the box of this happiness; a cup of baked meringue and a bunch of macarons. 

Wow. The feeling is so mesmerizing. 

Macarons typically known as traditional French pastries, but it is said they originally came from Italy. In the mid-sixteenth century, when Catherine de’ Medici, daughter of the noble duke of Florence, Lorenzo II de’ Medici, married the French King Henry II, she brought her cooks and bakers along to France and introduced a variety of pastries to the French people. the macaron was one of them. 

In the original recipe, macaron made from white egg, sugar and almond ground. That’s why the taste is so sweet. But Pucca Macaron has various flavors, so you can choose what you deserve. 


In Bontang. 

Pucca Macaron

Get your own macarons. 


XOXO, 

Saturday, April 8, 2023

Books about Storytelling #1

 


The Law of Brand Storytelling. 

 Still can’t believe I finished reading this book. ini adalah buku yang bener bener guiding saya untuk deep down tentang storytelling, hal yang memang menjadi interest saya. buku yang bacanya memang harus takes time karena banyak hal yang harus saya catat. buku yang beberapa part/beberapa chapter harus saya baca berulang ulang biar makin deep pemahamannya.

inti dari buku ini adalah bagaimana cara menemukan macro story, micro story and what to expose terkait hal yang ingin kita crafing story-nya. mungkin purpose kita, atau perbedaan kita dengan pihak yang berada satu arena dengan kita. 

the highlight of this book is about what brand must do : consistence, responsiveness, relevance, and focus on communities or passions. 

ini keren sih. dominasi dari isi buku adalah contoh contoh campaign sesuai dengan chapter yang lagi dibahas, jadi wajar kalo ada yang resonate ada yang enggak saat membaca. but it’s okay. takes you time, and enjoy the books. 

selain itu, buku ini juga membahas gimana caranya bekerja dengan social media. what to filling on publicity or social media is being to be educative, informative and inspirative. 

isinya ya ga jauh jauh dari tips, lessons, FAQ & QnA. intinya adalah try to be relevant, because relevant equals heard. 

saya jadi penasaran saya buku mereka sebelumnya. pengen baca juga! hehehehe. 



Thursday, April 6, 2023

Fanta G-Spot (K-DRAMA)

 


menonton drama ini tentu saja harus memperhatikan rating. tapi karena umur saya 29 tahun, apa sih yang ngga’ boleh saya tonton. hehehe. 

tentang Seo Hee Jae dan Lee Mi Na yang membawakan podcast berjudul Fanta G-Spot. sebuah podcast yang banyak membahas hal hal tidak terlalu banyak dibicarakan orang tetapi semua perempuan berhak tau. seperti bagaimana meraih orgasme, menormalisasi nyeri saat haid dan perubahan hormon yang juga membuat mood suka naik turun dan membuat suasana hati yang sebentar seneng, sebentar cemas. 

tentang hubungan yang rusak dan bagaimana seseorang yang tidak dewasa menjalani situasi tersebut. tentang melepaskan seseorang dan juga kenangannya. 

tentang mencintai diri sendiri dan mengutamakan diri sendiri, karena kita perempuan ini sering kali menomorduakan diri kita dan kadang kadang menjadi people pleasant. 

mencintai adalah kebenaran yang sering coba kita abaikan, tetapi ketika kebenaran itu datang menjadi kenyataan, sering kali kita kikuk dan bingung. terutama bingung karena menganggap bahwa hubungan adalah sesuatu yang mudah diprediksi. tetapi, kadang yang kita butuhkan hanyalah keberanian untuk mencoba. 

saya setuju bahwa memulai hubungan harus diawali dengan menjadi teman. mengobrol tentang banyak hal, berjalan bersama sama dan menikmati hal hal remeh bersama sama. karena komitmen selalu mengandung kenangan di dalamnya, sehingga butuh waktu jika harus mengakhiri dan memulai lagi yang baru. 

hadir dengan 8 episode, dengan durasi waktu per-episode sekitar 30 menitan. tontonan yang cocok ditonton sebelum tidur. 

Selamat Menonton! 

XOXO, 

Safi & Senka ; My Old Friends!

 


saya selalu percaya kalau muka saya ini sebenernya ga akan terlalu muncul banyak jerawat kalo saya rajin. even though kalo PMS, saya tetep tetep percaya kalo ga banyak muncul. 

tapi kadang kadang kemalasan untuk ngurusin muka muncul terutama kalo lagi banyak beban kerja. entah banyak driver maxim yang datang ke kantor, entah karena musim tender atau emang lagi banyak partnership yang harus diurus. masa masa ini membuat saya malas untuk beresin masalah muka. yang penting make up dihapus dan muka dicuci pake sabun. entah sabun apa. 

tetapi ketika hati saya sudah bilang muka saya sudah memasuki tahap harus dibenerin, saya akan pergi ke Guardian untuk membeli 3 hal : Safi Deep Exfoliator, Senka Perfect Whip Face Wash dan Sheetmask yang sifatnya calming. 

merk sheetmask terserah, yang penting kandungannya nggak jauh jauh dari tea tree dan apapun yang punya efek calming, walaupun biasanya saya lagi lagi membeli merk mediheal kalau normal, dan mencari harga dibawahnya kalo lagi kere. 

entah siapa yang bilang, intinya eksfoliasi muka adalah cara tercepat untuk melihat hasil di kulit kita. butir butir kasar scrub yang digesek di wajah mereduksi sel kulit mati dan hal hal tidak berguna lainnya. setelah itu, cuci muka dengan Senka Perfect Whip warna biru (karena yang warna pink kayaknya baru akan saya beli kalo udah gajian) untuk memberikan efek bright setelah cuci muka. kemudian, muka saya akan ditenangkan dengan memakai sheet mask tea tree selama kurang lebih 30 menit. yah cukuplah untuk didiamkan sambil menonton 1 episode drama korea ringan. 

setelah 30 menit, sheet mask akan saya lepas dan saya peras, essence yang tersisa biasanya saya usapkan ke bagian tubuh lain seperti halnya body lotion dan saya akan mengunci essence yang tersisa di wajah dengan moisturizer. 

setelah itu, saya akan tidur dengan hati yang damai. rutinitas ini sering saya lakukan setelah pulang kantor. 

besok paginya, saya siap berangkat kantor serasa berangkat perang lagi! 

kalo kamu, pulang kantor biasanya ngapain? 


XOXO, 


Fatimah M. 
yang mengira hari ini hari Jum’at bukan hari kamis. 

Wednesday, April 5, 2023

i'm back!

 

halo, 

apa kabar? 

tidak menyangka akhirnya kembali menulis di blog ini. awalnya, saya berfikir untuk menulis di personal page yang sudah sedemikian rupa saya design front-end nya biar menarik, ternyata rasa nyaman itu menetap. saya ngga' bisa tuh lepas dari interface blogger yang sudah menemani saya menulis dari tahun 2009 lalu. waktu saya SMA kali ya? hehe. 

hari ini, di malam ramadhan 1444 H, saya yang sedang tidak solat ini tidak menyangka bahwa hidup sebegitunya memiliki banyak kejutan. 

hal baik, hal buruk, tangis dan senyuman yang berganti ganti sesuai dengan cerita Tuhan untuk saya untuk hari itu. saya tidak menyangka awal tahun ini saya berwisata ke singapore dan tidak juga menyangka kalau saya jatuh cinta dengan brand make up Esqa. 

waktu yang membawa saya hari ini, membuat saya kembali memakai Safi Deep Exfoliator dan Senka Perfect Whip warna biru karena ternyata di Bontang ada Mall dan di sana ada Guardian, tempat di mana saya terbiasa membeli rangkaian skincare yang selalu saya gunakan. 

harga sheet mask di Guardian yang saya ingat dulu waktu kuliah cukup pricey, ternyata saat ini sangat sangat mampu di-affort dengan gaji magaging directors yang setiap bulan saya terima. 

dimsum yang saya suka, ternyata sekarang selalu bisa saya pesan dengan harga dua puluh ribu saja. 

foto foto di Singapore dengan preset lightroom premium, tumbler starbucks berwarna hitam pekat, dan internet secepat 100 Mbps yang dulu saya pikir hanya angan angan, ternyata itu semua menjadi kenyataan saya hari ini. 

semoga, lebih banyak hal yang bisa saya tulis dan semoga, Allah selalu memampukan saya untuk memperbanyak kuantitas dan memperbaiki kualitas ibadah. Amin. 


Bontang, 5 April 2023 


Fatimah M, 

yang bentar lagi mau lanjut nonton drama.