Wednesday, April 21, 2021

Wednesday Meetings


Berbukalah dengan yang ada.


awalnya saya pikir ini adalah sebuah antitesis karena berbukalah dengan yang manis agaknya sudah terlalu mendunia. tetapi, suatu meeting di hari rabu menyadarkan saya kalau kalimat ini sama sekali bukan candaan.


hari itu ada 2 meeting : jam 11 pagi dengan kolega di Balikpapan dan jam 5 sore, online meeting via google meet dengan colleagues overseas. karena banyak sekali yang harus diurus, jadi kami -saya dan abah- baru benar benar berangkat menuju Balikpapan sekitar jam 12 hari selasa siang.


kami masih bertemu dengan kolega di Samarinda dan itu membuat kami baru mencapai gerbang tol sekitar jam setengah 6 sore.


saya pikir berbuka puasa di saat saya harus mengawasi pekerjaan pengecoran adalah yang paling parah, rupanya saya salah. terpaksa harus berbuka puasa di jalan tol adalah juaranya.


adzan magrib petang itu berkumandang saat saya dan abah sedang mempertahankan kecepatan di angka 90-100 km/jam. berhenti sebentar di bahu jalan tentu saja dilarang, karena keadaan itu sama sekali bukan keadaan darurat. kami memang sudah membeli kue sebelumnya, tetapi kue tersebut berada di jok belakang mobil dan saya kesulitan untuk mengambilnya mengingat kami sedang berada di kecepatan yang cukup tinggi.


di jalan tol Samarinda - Balikpapan hanya ada 2 rest area, sebelah kiri (jika dari arah Samarinda) yang terletak di KM. 37 dan sebelah kanan yang terletak di KM 36. artinya, hanya ada 1 rest area di masing masing sisi jalan.


saat itu, kami masih berapa di KM. 68 dan rest area masih lumayan jauh. akhirnya, kami benar benar berbuka puasa dengan apa yang ada, dengan apa yang bisa kami jangkau. 2 botol air mineral dan 2 buah lemper yang kebetulan saya tempatkan di dasbor mobil. abah yang berbuka puasa sambil menyetir dan saya yang di bangku kiri. untuk seseorang yang amat jarang sekali makan sahur, pengalaman ini benar benar istimewa.


jika normalnya saya akan langsung makan sesaat setelah adzan magrib, agaknya hari itu saya harus menahan lapar sedikit lebih lama setidaknya sampai di rest area. dan angan angan untuk makan di rest area pun bubar jalan karena adek saya yang paling kecil (yang kebetulan sedang berkuliah di Balikpapan) meminta untuk makan malam bersama sama. ending-nya saya benar benar baru makan jam setengah 12 malam bersama saudara kembar saya. wow, berbuka yang digabung dengan sahur sekalian ternyata tidak buruk juga ya.


berbukalah dengan yang ada, karena setiap waktu berbuka kita selalu punya cerita berbeda :)

Tuesday, April 6, 2021

The Penthouse (2021) K-DRAMA


everybody screaming.


that’s the second thought I got when I finished the first season of this dramas. dear God, I cant’ believe that I was enjoying makjang drama. the penthouse has a unique plotline, mystery yet comedy. every episode I passed, I know that life is not as hard as Hera Palace member’s life.


I made a list of the favorite ones and the worse on my own. I know that there’s nobody who kind enough because every episode I watched made me want to curse everyone.


but Joo Seo Kyung was my favorite one, and Bae Ro Na is the worse.


I hate Oh Yoon Hee, but not so much. because I hate her screams. Cheon Seo Jin is good, I love it while the actress stands so strong, even while crying.


life is good, life is chill. when you watched the penthouse, you know what exactly I mean.


see you, I’ll continue watching the next season!