Friday, June 26, 2015

Hidup juga butuh Perletakan


Siang itu, saya baru saja menyelesaikan tugas yang dari yang tercinta mata kuliah Mekanika Teknik. Dalam keadaan rumah, rambut dan segalanya berantakan saya menyelesaikan tugas super penting itu. Rumah bisa di bereskan, mandi bisa nanti yang penting sakit kepala karena tugas ini harus di selesaikan lebih dulu. Sakit kepala ini lebih mendesak untuk di tangani daripada apapun. Sakit kepala karena tugas dari mata kuliah nyawa untuk urusan teknik sipil ini sudah memporak porandakan jam tidur dan sudah berhasil bikin melek di jam jam ngga’ wajar, hanya karena tugas ini begitu menuntut minta di selesaikan.

Saya terduduk, memandangi tulisan yang masih bisa dibaca aja udah sukur untuk tugas laknat itu. Dari semester awal, masih lucu dan baru aja kenalan sama sakit kepala mekanika teknik sampe semester akhir, ketika tugas akhir dan toga mulai memanggil tetap saja urusan dengan mekanika teknik atau apalah itu pengembangannya. Selalu saja bertemu dengan reaksi perletakan. Menghitung apapun selalu di mulai dari perletakannya. 

Dalam mekanika teknik, ada tiga jenis perletakan : sendi, roll dan jepit. Anak teknik sipil semester awal pasti belajar ini. Dan segalanya butuh perletakan. Mungkin orang lebih mengenal dengan sebutan pondasi –perletakan jepit pada bangunan gedung- padahal pada sambungan jembatan rangka juga kita butuh perletakan sendi untuk meletakkan rangka rangka jembatan di sudut sudut tiap pertemuan yang kemudian di kuatkan dengan baut.

Saya sadar sebegitu pentingnya dan selalu adanya sebuah perletakan. Pantas saja dalam menghitung apapun, gedung, jembatan apapun yang disebut bangunan selalu yang di hitung perletakannya dulu. Dan satu hal yang saya juga baru sadar dari berkutat dengan sebegini rumitnya persoalan mekanika bahwa hidup juga butuh perletakan.

Saya merenung. Jika dalam mekanika teknik perletakan itu ada tiga, sendi roll dan jepit maka dalam hidup perletakan juga ada tiga,

tempat tinggal pasangan hidup dan sumber keuangan.

Hidup itu harus di tata. Kata guru saya. Awalnya saya ngga’ paham tetapi mekanika teknik sudah membantu memberikan saya pencerahan, bahwa penataan hidup sama halnya seperti perletakan.

Apapun yang kita lakukan harus mendukung tiga pilar penting itu.

Ini bukan hal yang bisa di anggap remeh. Saya mengenal seseorang yang dalam umurnya yang tidak lagi bisa dibilang sedikit tidak memikirkan apapun tentang perletakan hidupnya. Berantakan dalam pekerjaan, tidak benar benar memikirkan pasangan hidup dan bingung ketika ditanya soal tempat tinggal.

Jika kamu sekarang adalah seorang mahasiswa, belajarlah yang sungguh sungguh. Pilih jenis karirmu dengan baik dan mulai pikirkan tentang tempat tinggal dan pasangan hidup. Selama saya menjadi mahasiswa ekstensi saya bertemu dengan banyak teman teman yang mengagumkan dalam memikirkan hal hal krusial ini. Di umur mereka yang masih terbilang muda sekitar 23-26tahun, memiliki pekerjaan yang melegakan dan mereka mulai mengurusi masalah tempat tinggal.

Beda orang, ya beda strategi. ada seorang teman yang bekerja di BUMN dan karena masih melajang dia berfikir untuk mengambil KPR rumah karena jika lajang maka di permudah. Ada seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, rutin menyisihkan uang kemudian di belikan tanah, dan sekarang rumahnya sudah jadi. Walaupun saya tau sekitar dua tahun dia menyelesaikan pembangunan rumah itu. Adanya uang sekian, ya mampunya bangun pondasi dulu. Kemudian di pending, karena dana terbatas. Setelah ada dana melanjutkan membangun rumah, membangun apa yang bisa di bangun. Ada juga seorang teman yang kebetulan di kasih tanah sama papanya, kemudian melakukan hal yang sama, membangun sedikit sedikit rumah tersebut. Biar dikit tapi lanjut, begitu katanya.

3 teman laki laki yang berbeda, menyikapi masa depan dengan caranya sendiri sendiri tapi punya 1 kesamaan ; sama sama fokus untuk peletakan hidupnya. Tidak masalah jika kamu saat ini masih belum seperti mereka. Tetapi jika kamu memikirkan ini dengan sungguh sungguh, Tuhan pasti kasih jalan.

Saya mengagumi apa yang mereka lakukan, apa yang mereka pikirkan. Mungkin menjadi dewasa itu ya seperti itu. Berpikir lebih untuk hal yang tidak bisa di anggap main main. Begitu juga mereka tentang pasangan hidup.

Mungkin ada batasan umur dimana kita sudah seharusnya serius dan tidak lagi lucu lucuan galau di twitter ala ala anak SMA yang baru punya KTP. Ketika menjalin hubungan sudah bukan lagi sekedar dia pengundang senyum apa tidak melainkan apakah yang bersangkutan benar benar se-visi dengan kita ataukah dia mampu menjadi suami yang baik atau ibu yang penyayang baik anak anak.

Berat memang jika mau di pikirkan, di saat hati yang masih sakit ketika tau hanya kita pihak yang berharap. Tetapi memang, hidup selalu mengenal batas akan segalanya.

Pikirkan karirmu. Pilih benar bener calon pendampingmu dan sungguh sungguh terhadap hidupmu. Jangan buat semuanya menyesakkan di usia pertengahan hanya karena kamu yang teledor dalam memikirkan perletakan hidupmu. Memang agak jengah jika ditanya kapan menikah?. Oleh keluarga besar ketika lebaran atau kumpul keluarga yang berujung jawaban jawaban lucu yang di jawab sambil tersenyum getir seperti masih nyaman sendiri, calonnya masih dalam konfirmasi atau jodohnya masih inden.

Jodoh memang Tuhan yang tentukan. Tapi kamu yang pilih orangnya. Ngga’ papa belum menemukan, yang penting kamu sungguh sungguh ingin di temukan. Tidak ada yang salah jika kamu bersungguh sungguh.



Jadi, sudah nyiapin jawaban kalo di Tanya, “kapan nikah?.” Lebaran besok?.



XOXO,




Fatimah Fauzan


Sunday, June 14, 2015

tentang hubungan sekantor


malam minggu kemaren saya lagi engga' enak badan dan mutusin buat tiduran di rumah aja. kemudian ada seorang teman tersayang yang bilang mau main ke rumah, modus awalnya sih bilang mau ngerjain beton atau jembatan gitu, tapi ya endingnya kita makan bareng berlanjut gosip bareng. 

karena kita bertiga ini adalah profesional muda yang merangkap menjadi mahasiswa ekstensi, dimulailah acara gosip sabtu malam itu. apa gosip yang paling sering di omongin tanpa kenal waktu?. yep. 

GOSIP KANTOR. 

Wednesday, June 10, 2015

hai, kamu.


hai kamu, yang setia muncul di notifikasi chat LINE saya. 

entah kenapa kamu memiliki aura tersendiri, yang begitu haus saya telisik. kamu bukan zodiak di akhir oktober dan awal november, tetapi kenapa kamu begitu magis dalam sisi misteri?.

ada hal tentang kamu yang menyentuh semangat saya untuk mengenal kamu lebih jauh. ada sisi dimana saya mendadak candu dengan senyum kamu. kenapa ya?. 

kamu lahir di tengah bulan terakhir. menyukai dara ceria nan cerdas. entah apa yang membuat kamu begitu menarik. 

terima kasih ya, kamu adalah perantara Tuhan untuk saya merasakan bahagia ini. bahagia, saya juga bisa punya patner untuk berbalas pesan. bahagia, karena saya akhirnya saya punya teman yang bisa saya ajak bercanda tentang waktu makan. 

kamu, adalah perantara Tuhan untuk saya mengerti keadaan dia yang sedang bersama yang lain disana. 

saya bahagia, karena ada yang berjanji mengirimi pesan untuk saya ketika saya pamit pulang. saya bahagia, karena ada yang mengingat saya di akhir hari di ujung pekerjaannya. dan seseorang spesial itu adalah kamu. 



terima kasih Tuhan, saya Bahagia. 

Sunday, June 7, 2015

dia yang sibuk, atau..




dianya sibuk, atau kamunya yang drama sih sebenernya?

jadi gini ceritanya..


beberapa waktu lalu yah sekitar periode febuari-mei saya ini sibuk di katain macem macem sama seseorang yang kena sindrom insecure mess. yah.. gimana yah, seiring berjalannya waktu saya sudah mulai bisa terbiasa dengan makian tersebut saya jadi mikir, "ini sebenernya hubungannya kaya apaa?. kok dia bisa sebegininya?."

akhirnya mulailah kegiatan pengumpulan informasi saya. (baca, stalking kemana mana) saya buka akun sosial medianya. kebetulan karena saya sukanya sama twitter dan yang bersangkutan juga lumayan suka nge-tweet, akhirnya saya menjadikan akun twitternya sebagai dasar pengambilan kesimpulan saya. 


duileh bahasanya. 


oke. setelah saya buka buka twitternya, kok ya kebanyakan dia tuh nge-tweet, "kamu selalu sibuk, selalu ngga' ada waktu." 



heaa..


emang sih dalam periode itu saya kenapa ya banyak baca tentang keluhan bin pamer dengan kalimat begitu. mulai dari, "aku tuh ngga' tau kenapa kamu selalu sibuk." sampai, "kamu tuh emang ngga' sayang sama aku yah, sampe nyempetin waktu aja enggak." 


JEGER..

saya engga' tau bagaimana detailnya hubungan mereka yah mereka juga engga' curhat ke saya yah tapi cukup senyum aja sih baca tweet begitu seliweran di timeline. gimana yah, 

antara cowok yang selalu salah atau cewek yang terlalu drama. 

gin lo ya.. mungkin cewek cewek yang ngomong begitu harus kita ajak merenung lagi, apakah cowok mereka itu kerja, atau seorang  pengangguran. soalnya kalo kerja ya wajar sibuk. kan punya kerjaan. ada yang di kerjakan. ada kegiatan selain cuma balesin pesan atau telfon pacar. iya gitu ngga' sih?. 


repeat, jadi ya kalo dia kerja, ya wajar kalo sibuk.


pengalaman dekat dengan banyak makhluk bernama cowok, saya itu jadi paham kalo cowok itu terbagi 2 : 

1.) mereka yang bisa kerja sambil bales pesan tapi singkat singkat
2.) mereka kalo lagi kerja ngga' bisa ngapa-ngapain selain kerja


karena saya ini bisanya lebih "langgeng" deket sama cowok tipe nomer 2, jadi ya saya maklum aja. dan cewek yang deket sama jenis cowok nomer 2 ini bukan saya sendiri. temen temen saya juga ada beberapa. dan akhirnya kalo begini biasanya mereka punya jadwal. 

kalo @riffatakhsan itu waktunya ketika dia dan mas pacar bangun tidur + mau berangkat kantor, jam makan siang, jam pulang kantor sama sebelum tidur. kalo temen deket saya si Rossa, dia sama si pacar bangun tidur + berangkat kantor, jam pulang kantor, sama sebelum tidur. 

kalo saya sendiri paling betah sampe hari ini sama cowok Ganteng yang bales pesan dari saya atau terima telpon saya itu cuma jam pulang kantor sama sebelum dia tidur. dan yah cenderung less conflict sih. 

kenapa kak kok ngga' lanjut abis magrib, abis isya' sampe mau tidur?. gini lo ya.. emang ada jenis cowok yang kalo pulang kantor abis gitu di rumah aja engga' kemana mana lagi. dia milih nonton TV, nonton film di laptop, main game atau online. intinya dia di rumah aja. ya silahkan di lanjut aja kalo emang yang bersangkutan bersedia. 

tapi kalo dia ada acara maulid nabi di masjid samping rumahnya dan dia di suruh bantu bantu panitia, jangan marah ya. 

ada juga tipe cowok yang bagi dia adalah nongkrong bareng temen temennya adalah nomer 1 dan tidak bisa digantikan apapun. ada memang, sabtu malem dan jum'at malem itu adalah waktu yang ngga' bisa di ganggu karena mereka punya jadwal yang fix buat nongkrong bareng atau futsal. bisa juga nongkrong lanjut futsal. atau futsal lanjut nongkrong. intinya begitulah. 

nah cowok jenis ini mungkin yang bikin cewek suka ngga' paham kali ya. kadang dramanya cewek tuh suka menyandingkan, 

"kamu pilih temen temen kamu atau aku !." 


hm.. saya pribadi sih engga' pernah marah atau senewen kalo di pamitin bakal ga bales pesan soalnya mau main sama temen temennya. saya memilih realistis, 

saya belum tentu sama dia, dia belum tentu jodoh saya, kalo saya break up sama dia, kemana dia lari kalo ngga' ke temen temennya?. lagian saya juga tau kok siapa temen temennya. 


saya selalu percaya ketika cowok mau memilih menjadi dewasa, dia selalu tau prioritas, antisipasi dan pasti beres urusan bagi waktu. tinggal cewek aja bagaimana :)




intinya, ketika menjalani hubungan itu pilih bahagianya. bukan dramanya. 



love, 




Fatimah Fauzan