Friday, July 30, 2021

seeking for the dupe ; Foundation

Shu Uemura Petal Skin Foundation Make Up Look

dari sekian banyak high end make up brand, saya paling cinta sama Shu Uemura. pertama kali saya tau Shu Uemura itu circa 2014, waktu itu hampir semua blogger favorit saya bilang kalo pensil alis mereka adalah Shu Uemura Hard Formula Eyebrow Pencil. time flies dan cita cita saya bertambah dari yang tadinya hanya mengincar hard formula eyebrow pencil, bertambah dengan mengincar petal skin foundation juga.



takdir membuat petal skin foundation hadir duluan ke hidup saya. waktu itu saya beli yang kemasan kecil, jaga jaga kalo ngga’ cocok biar ngga’ rugi bandar. petal skin ini tipikal foundation yang cocok untuk segala jenis kulit, karakter utamanya adalah poreless dan gampang banget di-blend. dan tentu saja, dengan harga sebotol 700 ribu hasilnya auto flawless dengan waktu yang relatif cepat. longlast, makin kena keringet malah makin matte dan enggak crack.


waktu berlalu dan saya akhirnya menemukan kombinasi terbaik untuk look paripurna ini. petal skin foundation yang dipake setelah PIXY UV Whitening 4 Beauty Benefits BB Cream dan untuk finish-nya di-bake pake Make Over Silky Smooth Translucent Powder, sukses bikin saya makin disayang sama semua kakek nenek yang saya sambangi waktu hari raya idul fitri kemarin (dan tentu saja pake softlens warna hitam ya) dan bikin saya senyum terus waktu sama masnya pertama kali diajak main ke rumahnya. mau senyum tanpa jeda pun, ngga’ khawatir tuh karena emang complexion ini ngga’ geser sama sekali selama 6 jam. oh iya, saya pake Make Over Velvet Mattifying Primer dulu setelah skincare.


makin banyak occasion yang bikin saya harus tampil baik dan makin seringnya diajak main ke rumah masnya, bikin saya mikir banget soal petal skin saya yang pelan pelan menipis. bukan hanya karena banyak occasion penting saja tapi di masa pandemic kayak gini menjadikan saya semakin sering menggembirakan hati dengan pake make up kondangan ke kantor, yang tentu saja ini berbanding lurus dengan isi botol foundation saya.


apa sih karakter utama dari petal skin? siang itu saya mikir keras dan saya menarik kesimpulan kalau memang fungsi utamanya adalah poreless dan matte.


DAN AKHIRNYA SAYA TEMUKAN DUPE DARI LOOK INI.


tidak sama, tapi tingkat kemiripannya bagi saya ini 80-85%. walaupun dengan tools make up yang lebih banyak, intinya hasilnya sama sama bagus. kita spill the products dulu ya, saya urutkan dari mana duluan yang dipake. so, here’s the dupe :


1. Make Over Velvet Mattifying Primer

2. Emina Pore Ranger

3. Maybelline Fit Me! Matte+Poreless Foundation

4. Maybelline Fit Me! 12H Oil Control Powder



apa yang berbeda dari cara make produk di atas dengan gengnya petal skin? kalau petal skin hanya perlu sebuah beauty blender, maka ketika mengaplikasikan Fit Me! harus pake beauty blender dan foundation brush yang pipih itu. karena tekstur Fit Me! lebih berat dibanding petal skin, pertama yang harus dilakukan adalah meratakan seluruh foundation dengan foundation brush. setelah sudah cukup rata kira kira 50%, baru deh diselesaikan dengan beauty blender. dan ketika mengaplikasikan powder juga harus pelan pelan dan hati - hati, bedak diaplikasikan ke muka dengan sponge bawaan Fit Me!. proses ini cukup berbeda dan cukup memakan waktu jika dibandingkan saat mengaplikasikan translucent powder yang hanya butuh bantuan sebuah powder brush.


here’s the look :


Maybelline Fit Me! Foundation Make Up Look


overall saya suka dengan hasilnya. hasil yang mana? hasil keduanya. saya suka hasilnya petal skin dan saya suka dengan hasilnya Fit Me!. saya suka dengan ketahanan keduanya dalam menahan minyak dan saya suka dengan segala prosesnya. every process sparks you different joy, even we can’t deny that slower is cheeper because time is also a currency.


sampai bertemu di postingan selanjutnya ya, terima kasih sudah membaca.




Bontang, 30 Juli 2021

XOXO,




Fatimah, yang selama seminggu ini baru menyelesaikan 5 dari 30 buah laporan tapi lagi seneng banget karena minggu ini nonton Olympics seminggu penuh.

Friday, July 23, 2021

how to simplify your life


jawaban paling singkat untuk pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini adalah ;
find your IKIGAI. sudah banyak tulisan dan youtube video yang membahas soal Ikigai, jadi ya saya ngga’ akan bahas soal ikigai di tulisan ini ya. saya akan bahas setelah saya menemukan ikigai saya aja. biar apa? biar cepet. hehe.

pagi itu saya mengambil buku catatan belajar saya dan menuliskan judul di sebuah halaman kosong. judul yang saya tulis dengan huruf besar besar itu adalah sebuah pertanyaan, “what the thing that you really really want?.” dan dibawahnya saya menuliskan semua yang benar benar saya inginkan dalam hidup. literally, semuanya.


setelah selesai, saya membaca ulang apa yang saya tulis dan saya tersadar bahwa tulisan itu ternyata bisa dikelompokkan dan disusun berdasarkan garis waktu. tahun ini, 2-3 tahun kedepan, 5-6 kedepan dan keinginan yang untuk mewujudkannya, kira kira butuh waktu seumur hidup. dan jadilah saya hari itu membagi keinginan saya menjadi 4 bagian dengan timeline waktu yang urut.


keinginan dan timeline itu membuat saya mengevaluasi jadwal harian saya, menjadi lebih rapi yang bisa kalian lihat di postingan ini. pertanyaannya, apakah saya selalu begitu setiap hari? HAHAHA, jawabannya tidak.


ada waktu di mana saya bangun jam 03.30 AM hanya untuk mematikan AC dan alarm. artinya ya tidak salat tahajud dan tidak belajar. ada hari hari di mana saya sehabis solat subuh bukannya membaca waqi’ah dan mengirim fatihah, tapi yang saya lakukan adalah main hape.


apakah saya ke kantor selalu tepat jam 08.00? tidak juga. ketika abah saya baru duduk di meja makan jam 08.00 pagi dan briefing baru dimulai setelah beliau selesai makan, otomatis saya harus menunggu semua selesai makan untuk kemudian piring dan semua peralatan makannya saya cuci, saya juga harus membersihkan dapur. tentu saja, ini menjadikan saya belum mandi, belum setrika jilbab dan belum pake make up.


ada hari hari di mana saya ke kantor pake baju seadanya dan ngga’ pake make up. ada hari hari di mana saya baru muncul di kantor jam 9 pagi bahkan jam 10 karena saya memutuskan untuk mengganti solat tahajud yang saya tinggalkan dengan solat dhuha, membaca waqi’ah dan mengirim fatihah setelahnya. ada waktu di mana apa - apa yang sebenarnya saya kerjakan sehabis tahajud dan sehabis subuh saya kumpulkan dan saya kerjakan sehabis salat magrib, yang itu menjadikan saya ngga’ baca yaasin, al - mulk dan ngga ngaji Qur’an.


saya juga masih ingat ketika selama seminggu saya tidak belajar SAMA SEKALI dan belajar sampai ngga’ keluar kamar sama sekali ketika weekend.


terlepas dari setiap ketidaktaatan saya dengan jadwal harian yang saya buat sendiri, jadwal jadwal ini seperti memberi saya kesempatan dan semangat dalam menjalani hari.


seperti contohnya hari ini. saya yang tidak bangun tahajud dan tidak belajar. bangun untuk solat subuh habis posisi masih pake mukena malah main hape. tetapi ketika jam di hape saya sudah menunjukan pukul 06.00 AM, saya langsung berdiri dan membereskan pekerjaan rumah. it feels glad, even it just a simple thing.


dan jadwal jadwal ini juga membuat saya menjadi pribadi yang lebih calm karena tanpa sadar saya belajar untuk ikhlas untuk hal hal yang tidak bisa saya kontrol. everybody knows that i’m a little bit control freak because i’m a Virgo, but this schedule made my life better, also easier.


that’s how i simplify my life. sampai bertemu di post selanjutnya, terima kasih sudah membaca tulisan ini ya.





XOXO,




Bontang, 23 Juli 2021- Fatimah yang rencananya hari ini mau memulai mengerjakan laporan 35 biji.

Thursday, July 22, 2021

my daily life ; how it look like

 


saya adalah seorang mbak mbak berusia 27 tahun, bekerja di perusahaan keluarga yang tentu saja rangkap banyak jabatan dan bercita - cita untuk kuliah master jurusan business psychology. pendidikan S1 saya adalah teknik sipil yang mana itu mengantarkan saya pada profesi saya saat ini, yaitu sebagai engineering consultant.


berbicara tentang bekerja di family business -organisasi komersial tertua di dunia- tentu saja dalam perjalanannya saya mengalami banyak sekali tantangan, tantangan secara business yang itu kaitannya ngga’ jauh jauh dari innovations, digital transformations and business sustainability. tapi sebenarnya, tantangan yang luar biasa itu justru datang dari sisi psikologi. kalian para konsultan pernah menangis dan menyiapkan surat resign? HAHAHA, saya juga pernah. pernah malah saya sampai mengikuti seleksi penerimaan karyawan baru di salah satu perusahaan dan sampai di tahap wawancara akhir sakingnya tekanan di kantor yang luar biasa.


itu terjadi 1 tahun yang lalu, dan saat ini saya bahagia karena pilihan saya saat itu ; tidak melanjutkan wawancara tersebut. saya bahagia karena keputusan itu membawa saya tetap bertahan dengan value yang saya anut, tetap bertahan di perusahaan ini dan dalam perjalanannya semakin linier dengan mimpi mimpi saya.


Alhamdulillah, Allah memang sebaik itu ya.


saya ngga’ tau post ini akan menjadi tulisan yang menarik atau tidak, tetapi dalam rangka berlatih menulis essay lah tujuan tulisan ini dibuat. jadi mari kita mulai.


WOW INTRO-NYA SUNGGUH PANJANG SEKALI~~


hari hari saya sebenernya lebih rapi ketika saya mulai belajar lagi. kehidupan kantor saya tercermin dari tempat sampah ruangan kantor saya yang kosong bentar ngga’ lama penuh lagi. meja kerja saya di kantor juga gitu. bentar kosong abis gitu penuh lagi. hal itu bikin saya bener bener ngga’ kenal tuh sama yang namanya work-life balance. kerja dari pagi - malem, tidur seharian waktu weekend dan tentu saja, ngga’ punya pacar. karena waktu senggang saya selalu diisi dengan drama korea, Netflix dan makanan makanan yang dikurirkan. dimakan sambil tengkurep di kasur, lampu kamar yang digelapkan dan temperatur AC yang di-set paling dingin. kira kira begitulah hidup saya sebelum rajin diajak main sama masnya. harapan saya sampai hari ini tuh sebenernya sederhana, ada yang rutin buangkan sampah ruang kerja saya di kantor. tapi kayaknya hari itu ngga akan pernah datang deh karena adek saya adalah yang paling rajin neriakin saya suruh buang sampah kantor.


jadi, bagaimana hari hari saya 6 bulan terakhir ini yang diklaim lebih bahagia dibanding tahun lalu? let’s take a look! saya bagi dalam timeline waktu aja ya, biar gampang nulisnya. ihihihihi~~~




here we go .


1. 03.30 AM - 04.00 AM: time for praying

dalam kurun waktu setengah jam ini saya bangun dan solat tahajud + witir. kalau keimanan saya lagi bagus biasanya diikuti dengan solat - solat yang lain seperti solat hajat dan solat taubat. kalo ngga’ ya solat tahajud dan memutar tasbih sampai jam 4 subuh. kalau lagi jelek banget ya tentu saja bangun cuma buat matiin AC dan alarm, kemudian tidur lagi~


2. 04.00 AM - 05.00 AM : Belajar

ini adalah waktu di mana saya belajar. belajar IELTS, belajar tentang topik yang mau saya jadikan research untuk kuliah nanti, belajar nulis essay. thanks to time zone yang bikin saya jam segini aman aman aja nyalain BBC Radio karena ada yang siaran~ jangan dipikir belajar 1 jam itu lama ya, 1 JAM ITU CEPET BANGET ASLI. kayak baru baca berapa halaman doang abis gitu udah adzan subuh aja!


3. 05.00 AM - 06.00 AM : Solat subuh

dan baca waqi’ah. dan mengirim fatihah. ini biasanya memakan waktu 1 jam sendiri.


4. 06.00 AM - 07.00 AM : kerjaan rumah dan sarapan

jam segini adalah waktu di mana saya harus nyapu dan ngepel halaman depan rumah, mencuci piring dan mencuci baju. saya harus sarapan dan tidak jarang jam segini sama abah atau adek sudah bawa bawa perkara kerjaan. kayak yang urgent dilakukan hari itu apa, harus kemana dan sebagainya. intinya waktu sarapan menjadi waktu untuk sekalian briefing pagi dan koordinasi.


5. 07.00 AM - 08.00 AM : siap siap ke kantor

selain mandi, setrika baju dan pake make up, kadang jam segini juga saya harus print dokumen, buru buru revisi surat dan mengerjakan hal - hal yang pagi itu entah kenapa tiba - tiba menjadi penting. kadang ngga’ ketebak juga bakal santai apa enggak jam - jam segini ini.


6. 08.00 AM - 12.00 PM : di kantor

ngerjain kerjaan kantor, meeting, bales bales email, caper sama masnya dan lain sebagainya.


7. 12.00 PM - 02.00 PM : lunch break

istirahat siang. kalo kerjaan lagi bener bener banyak saya balik kantor jam 01.00 PM lho. bukan jam 2.


8. 02.00 PM - 05.00 PM : di kantor

balik kantor, kalau senin - selasa saya ngga’ balik kantor karena harus ngaji.


9. 05.00 PM - 06.00 PM : evening break

solat ashar, mandi, olahraga, jalan jalan. kadang jam segini saya ke pasar atau nongkrong sama adek.


10. 06.00 PM - 08.00 PM : time for praying

solat magrib, baca qur’an, baca yaasin dan al - mulk.


11. 08.00 PM - 10.00 PM : social time

menghadiri kalau ada agenda malam, telponan sama riffa, termasuk juga meeting malam saya bisanya jam segini.


12. 10.00 PM - 03.30 AM : time to sleep.

tidur.



segitu dulu ya untuk hari ini, terima kasih sudah membaca. sampai bertemu di post selanjutnya.





XOXO,




Fatimah yang lagi di Bontang, Kamis 22 Juli 2021.

Fatimah yang lagi seneng banget karena kemarin habis bikin kue, ngobrol sama masnya dan baru saja menyelesaikan back up data 30 bulan. menyelesaikan masa lalu tidak pernah selega ini.


Wednesday, July 21, 2021

My Favorites Blush On!


akhir akhir ini saya punya kesulitan untuk memulai sebuah tulisan blog. ini nge-blog lho, tapi bingungnya kayak mau ngerjain essay LPDP. saya sampe ganti nama blog dan theme blog biar semangat nulis lagi. nama blog ini adalah arti nama saya. dan theme-nya sengaja diganti biar *ehem* banyak yang baca karena lebih responsif.


karena awal dari sebuah kemajuan itu dimulai dari langkah pertama dan kemudian menjadi terbiasa, baiklah.. mari kita mulai tulisan ini.


blush on. setiap kali saya jalan jalan ke toko make up, saya selalu terpaku pada warna pink pastel perona pipi ini, yang sering kali diletakkan berjejer - jejer. entah kapan dan kenapa kecintaan saya dengan blush on ini dimulai, tetapi ya seperti jatuh cinta itu sendiri, ia terjadi begitu saja. begitulah kesimpulan saya atas hubungan antara saya dengan blush on.


saya mengingat ketika rak make up saya penuh dengan blush on semua. bahkan sampai ada yang tidak terbuka segelnya saking addict-nya saya sama blush on. ada hari di mana saya selalu membuka segel baru dari blush on - blush on yang saya beli. kala itu, saya menumpuk blush on sudah seperti menumpuk harta sampai akhirnya saya sadar, dunia ini sementara dan akhiratlah yang selamanya. dan tentu saja, blush on tidak dibawa mati.


saya mulai mengkurasi perona pipi ini, yang saya tidak pakai berkali kali mulai saya bagi bagikan kepada teman teman make up artist karena itu pasti berguna untuk mereka. dalam proses ini saya jadi tau ternyata saya ngga cocok sama tipikal blush on cream, ngga cocok juga dengan jenis yang lips & cheeks. favorit saya jatuh kepada 3 buah blush on dengan merk yang berbeda beda pula. here we go!.


1. PIXY Make It Glow Adorable Marble Blush On & Highlighter.

sesuai judulnya, ini bukan blush on biasa. ini adalah gabungan antara blush on dan highlighter. ada shimmer-nya gitu. packaging yang mewah dan harganya yang memang tidak biasanya untuk produk pixy, menjadikan produk ini bikin saya percaya dengan kalimat klasik ; ada harga ada rupa. produk yang mengatasi kesulitan saya yang entah kenapa ngga bisa nge-highlight muka sendiri. ada beberapa shade dan Alhamdulillah waktu saya beli ada tester-nya jadi bisa saya swatch di tangan, dan kebaikan Allah yang ini membuat saya memilih shade No. 03 atau peachy peach. ini adalah adalah favorit saya nomor satu, walaupun kalian tau sendiri kan kalo saya ngga’ pernah keluar rumah pake 1 lapis blush on doang. jadi kita lanjut membahas blush on selanjutnya.


2. Make Over Multifix Matte Blusher.

saya sudah berkali kali nyebut produk ini di blog. karena ini adalah blush on stick jadi selalu saya pake pertama sebelum pake bedak, setelah pake bedak baru deh saya pake yang jenisnya powder. pernah saya combine dengan lipstick, saya pake di bibir dan hasilnya bagus bagus aja. saya selalu pake shade headshot dan sudah 2 tahun lebih saya masih aja repurchase. belum kepikiran juga sih mau ganti warna atau nyoba yang lain. seperti perasaan saya ke masnya, secinta itu saya sama dia. dia siapa? masnya dan blush on ini lah~


3. Maybelline Fit Me Blush On - Fard A Joues

punya saya shade yang Nude, warnanya pink keunguan dan sangat matte. saya pakai ini ketika Adorable Marble sedang tidak fit dengan agenda keluar rumah saya karena ada shimmer-nya atau ya sekedar pengen aja. packaging-nya tuh khas fit me banget. simple, eye catching dan cukup keren. saya juga pertama beli karena suka sama packaging-nya. kemudian ya jatuh cinta begitu saja~~



HEHE.



mungkin karena blush on itu selalu bikin saya berasa kalo saya pake make up, karena pipi yang merah sudah pasti artifisial, ngga’ mungkin semerah itu alami, ya kan? atau mungkin karena saya suka liat muka saya warnanya bisa ganti ganti. saya juga ngga tau kenapa saya cinta blush on. intinya ya, saya suka :)


segitu dulu hari ini, terima kasih sudah membaca. sampai bertemu di post selanjutnya ya.





XOXO,




Fatimah yang lagi di Bontang, Rabu 21 Juli 2021.

yang badannya masih remuk abis kerja fisik ngurus daging kurban idul adha selasa kemarin.