Saturday, December 9, 2017

Menghitung Keyakinan



it's been a year since i decide to live here. time flies, banyak hal yang terjadi. mulai dari seneng ketawa ketawa bareng sama temen temen, sampai sedih karena ngga' bisa lulus tahun depan karena terhalang praktikum. sampai akhirnya saya (kembali) menemui masalah klasik anak kuliah : tentang keputusan pindah tempat tinggal.

kata ummi saya, hidup itu dinamis. kita tidak bisa mengharapkan tinggal di suatu tempat sampai akhir. ada teman saya yang bisa tinggal di tempat yang sama sampai akhirnya dia lulus. tetapi lebih banyak teman saya yang tidak bisa seperti itu. saya punya teman yang pindah 6 kali dalam 3 tahun. ada juga teman saya yang pindah 2 kali dalam 2 tahun. latar belakang keputusan mereka untuk pindah pun beragam. tetapi keberagman alasan tersebut bermuara pada satu kesamaan ; mereka kehilangan kenyamanan. 

4 tahun di Surabaya, saya pun seperti mereka. kadang saya berada di keadaan yang membuat saya mau tidak mau harus mengurus kepindahan. pindah itu tidak mudah, dimulai dari mencari tempat yang pas dengan kebutuhan kita sampai dengan mencari tempat tempat pendukung seperti isi galon terdekat, ATM bank tertentu terdekat, tempat makan terdekat, bagaimana jarak ke kampus dan lewat mana akses tercepat menuju kampus dan tentu saja fotocopy-an terdekat dimana. segala hal yang menjadi daftar panjang dalam kebutuhan hidup seorang pejuang wisuda. 

saya banyak diskusi dengan orang tua saya terkait hal ini dan beliau menyarankan saya untuk membuat daftar yang berisi poin poin yang saya jadikan keharusan untuk sebuah tempat tinggal . seperti ngga' boleh ada jam malam (karena saya di kampus bisa sampai jam 2 pagi mengejar progress tugas besar) pengelola yang ngga' rese' sama urusan saya (penting!!) dan 10 poin lainnya. kemudian  dengan menerapkan mata kuliah Riset Operasional langkah mengitung keyakinan dimulai : 


jumlah poin check list / jumlah total x 100% = .... % 


misalnya, saya menerapkan 12 poin, nah jika suatu tempat tersebut memenuhi 11 poin, jadi : 


11/12 x 100 % = 91.66 % 


dengan angka keraguan atau ketidakyakinan sebesar 8.34%

saya mensyaratkan untuk :

angka keyakinan 85%,
ketidakyakinan 10%
dan 5% untuk abstain. 

karena angka ketidakyakinan itu seiring waktu pasti akan bertambah. akan banyak hal hal yang baru kita tau ketika tiba disana. jadi saya berpikir lebih baik angka ketidakyakinan yang tidak terlalu besar jadi kalo nanti ketemu sama hal hal yang tidak kurang sesuai tidak terlalu mengganggu saya.

tetapi seorang teman berkata, "kadang kala, tidak semua hal itu bisa dihitung. karena yang bisa dihitung hanyalah benda mati."  


dalam hal pencarian tempat tinggal, hal itu sangat berlaku sekali. parameter lain yang menjadi pertimbangan penting adalah : waktu disana, ada perasaan seneng nggak?

tempat tinggal itu seperti halnya makanan. kita seneng apa engga', itulah hal yang paling menentukan. makanan enak, tapi kitanya ngga' seneng waktu makan itu. ya gimana? pasti makanan tadi jadi hambar dan ngga' ada rasa. begitu juga dengan tempat tinggal. karena tempat tinggal adalah tempat dimana hati kita senang, setelah lelah menantang dunia seharian. lelah baik baik saja di depan semua orang. tempat dimana kita bebas menangis tanpa harus peduli apapun. tempat kita boleh nyanyi nyanyi tanpa peduli suara kita sumbang apa enggak. intinya, kita harus meletakan hati.


kita butuh logika untuk menghitung parameter pasti. tetapi, kita butuh hati untuk menghidupkan rasa dalam parameter tersebut :) a balace life give us a balace feels.